Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanda-tanda likuiditas yang mengetat mulai terjadi di beberapa bank. Terbaru, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi tingkat likuiditasnya semakin ketat.
Dalam paparan kinerja di semester I/2023, BSI mencatat Financing To Deposit Ratio (FDR) berada di level 87,8%. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan FDR pada periode sama tahun lalu yang di level 78,14%.
Adapun, kondisi likuiditas tersebut tercatat sudah di atas tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) secara industri. Di mana, OJK mencatat LDR industri di Juni 2023 berada pada level 82,76%.
Memang, kondisi likuiditas yang mulai mengetat ini dikarenakan pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan BRI dengan pertumbuhan DPK tak sebanding. BSI mencatat pembiayaan tumbuh 16% secara tahunan menjadi Rp 221,9 triliun.
Baca Juga: OJK Terbitkan POJK Baru Terkait Tata Kelola Bank Umum
Sementara itu, DPK BSI di periode yang sama hanya mampu tumbuh tipis 3,21% menjadi Rp 252,5 triliun. Di mana, rasio dana murah tercatat 59,93% sedikit menurun dari posisi akhri tahun di kisaran 61,57%.
“Kita melihat fungsi intermediasi kita membaik dengan FDR yang meningkat,” ujar Direktur Keuangan BSI Ade Cahyo Nugroho, Selasa (19/9).
Ade juga melihat kualitas pembiayaan yang disalurkan oleh BSI mulai membaik pada periode tersebut. Itu tercermin dari cost of credit yang mengalami penurunan dari 2,04% di Juni 2022 menjadi 1,55% di Juni 2023.
Sementara itu, kualitas pembiayaan di BSI juga masih terjaga, yang tercermin dari NPF gross sebesar 2,31% atau membaik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 2,78%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News