kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Libatkan MUI dan BPOM, pemerintah ingin pastikan kehalalan vaksin corona


Jumat, 13 November 2020 / 05:50 WIB
Libatkan MUI dan BPOM, pemerintah ingin pastikan kehalalan vaksin corona

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, pemerintah memastikan kehalalan dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia nantinya.

Salah satu upaya dalam memastikan kehalalan dari kandidat vaksin ialah dengan terjunnya tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Majelis Ulama Indonesia, dan Biofarma yang mengunjungi langsung lokasi pembuatan vaksin tersebut di China.

"Untuk itu, tim dari MUI Badan POM dan Biofarma telah mengunjungi lokasi pembuatan vaksin Covid-19 yang ada di China. Masyarakat perlu mengetahui bahwa vaksin Covid-19 yang nanti digunakan telah lolos tahap uji klinis dan juga halal untuk digunakan," jelas Wiku saat preskon virtual update penanganan Covid-19 di BNPB pada Kamis (12/11).

Baca Juga: Relawan di Brasil meninggal dunia, PB IDI: Belum tentu karena vaksin

Selain sedang melaksanaan uji klinik fase tiga di Bandung, Wiku menambahkan, pemerintah juga mengikuti perkembangan uji klinik yang dilakukan di negara lain, seperti di Brasil.

"Pemerintah terus mengikuti perkembangan uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan di luar Indonesia. Berbagai temuan termasuk yang terjadi di Brasil dalam tahapan uji vaksin tersebut menjadi masukan dan evaluasi terhadap pengembangan vaksin yang dilakukan di dalam negeri," jelasnya.

Saat ini, kandidat vaksin Covid-19 yang akan digunakan sedang berada pada tahap uji klinik fase tiga. Ditekankan, vaksin baru dapat diproduksi dan digunakan setelah lolos uji klinis tahap tiga dan memperoleh emergency used authorization (EUA) dari BPOM.

"Masyarakat diharap bersabar karena virus SARS-Cov 2 ini adalah strain baru, waktu yang dihabiskan buat uji klinik dan persetujuan semata-mata buat pastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat," kata Wiku.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Sri Mulyani sebut pemerintah alokasikan Rp 34 trilun untuk pengadaan vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×