kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Lewati jutaan ranjau dan kawat berduri, pesenam ini berhasil kabur dari Korea Utara


Jumat, 27 November 2020 / 12:45 WIB
Lewati jutaan ranjau dan kawat berduri, pesenam ini berhasil kabur dari Korea Utara

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Seoul. Seorang pesenam Korea Utara berhasil kabur dari negeri yang dipimpin Kim Jong Un. Pesenam itu berhasil menyeberang ke Korea Selatan melalui Zona Demiliterisasi yang setidaknya ada dua juta ranjau, kawat berduri, dan pagar kawat setinggi 3,6 meter.

Pesenam berusia sekitar 20-an tahun membuat pejabat Korea Selatan takjub, saat dia memeragakan lompatannya untuk membenarkan kisahnya. Berdasarkan laporan Korea Herald, lelaki itu mempunyai bobot ringan, yang ditambah pengalaman belajar senam, jadi faktor yang membuat bisa meloncati pagar 3,6 meter.

Sangat sedikit orang yang mencoba membelot dari Korea Utara lewat Zona Demiliterisasi, di mana mereka biasanya memilih melewati perbatasan China.

Baca juga: Indonesia untung dibalik polemik Aujstralia dengan China

Media Korea Selatan melaporkan, pria itu sempat menyentuh sensor yang berada di pagar perbatasan. Namun, benda itu untungnya tak berfungsi. Dia baru terdeteksi oleh "Negeri Ginseng" setelah "berkeliaran" di selatan pagar pembatas, dan dua kali tertangkap kamera termal pada 2 November.

Pria yang mengenakan pakaian warna biru saat ditangkap itu kemudian ditahan untuk dimintai keterangan, di mana dia mengajukan suaka politik. Dilansir The Sun Rabu (25/11/2020), investigasi bakal digelar untuk menentukan penyebab bagaimana bisa sensor tak berbunyi saat dia melompat.

"Kami akan mencari tahu bagaimana bisa sensor itu tak berdering, dan memastikan benda itu berfungsi sepenuhnya," ujar Seoul dikutip Yonhap.



TERBARU

×