kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lewat UU ini, orangtua di China bisa kena hukuman jika anak mereka berbuat jahat


Selasa, 19 Oktober 2021 / 23:10 WIB
Lewat UU ini, orangtua di China bisa kena hukuman jika anak mereka berbuat jahat

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Parlemen China bakal membahas undang-undang yang bisa menghukum orangtua jika anak-anak mereka menunjukkan "perilaku yang sangat buruk" atau melakukan kejahatan.

Dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendidikan Keluarga, orangtua akan ditegur dan diperintahkan untuk menjalani program pembinaan pendidikan keluarga jika jaksa menemukan perilaku yang sangat buruk atau kriminal pada anak mereka.

"Ada banyak alasan bagi remaja untuk berperilaku tidak baik, dan kurangnya atau pendidikan keluarga yang tidak tepat adalah penyebab utama," kata Zang Tiewei, juru bicara Komisi Urusan Legislatif Kongres Rakyat Nasional (NPC), seperti dikutip Reuters.

RUU Pendidikan Keluarga yang akan dibahas pada sidang Komite Tetap NPC pekan ini juga mendesak orang tua untuk mengatur waktu bagi anak-anaknya untuk istirahat, bermain, dan berolahraga.

Baca Juga: Masih ada celah, pembatasan waktu main game anak di China belum efektif

Beijing telah menjalankan peran ayah yang lebih tegas tahun ini, mulai dari mengatasi kecanduan anak-anak muda terhadap game online yang dianggap sebagai bentuk "candu spiritual", hingga menekan pemujaan "buta" terhadap selebritas internet.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kementerian Pendidikan China telah membatasi jam bermain game untuk anak di bawah umur, yang memungkinkan mereka bermain game online selama satu jam pada Jumat, Sabtu, dan Minggu saja.

China juga telah mengurangi pekerjaan rumah (PR) dan melarang les setelah sekolah untuk mata pelajaran utama selama akhir pekan dan hari libur, khawatir tentang beban akademis yang berat pada anak-anak.

Di saat yang sama, China mendesak pria muda China untuk menjadi kurang "feminin" dan lebih "jantan".

Dalam "Proposal untuk Mencegah Feminisasi Remaja Laki-Laki" yang dikeluarkan pada Desember tahun lalu, Kementerian Pendidikan China mendesak sekolah untuk mempromosikan olahraga di kampus seperti sepak bola.

Selanjutnya: Pasokan ketat, harga batubara kokas China melonjak ke rekor tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×