kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Level Konsolidasi Menyempit, Bagaimana Prospek Pergerakan Bitcoin?


Sabtu, 19 Maret 2022 / 07:05 WIB
Level Konsolidasi Menyempit, Bagaimana Prospek Pergerakan Bitcoin?

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto berhasil bangkit dalam sepekan terakhir seiring berbagai aset kripto mencatatkan penguatan. Merujuk Coinmarketcap, harga Bitcoin pada hari ini, Jumat (18/3) pukul 14.00 WIB berada di US$ 40.757,86 per BTC atau menguat 4,68% dalam seminggu terakhir.

Sementara Ethereum dan Binance Coin juga menorehkan tren serupa. Tercatat, Ethereum saat ini berada di US$ 2.799,25 per ETH atau menguat 8,40%. Lalu Binance Coin juga sudah terapresiasi 4,11% dalam seminggu terakhir menjadi 387,72 per BNB.

Mengenai pergerakan pasar di minggu ketiga Maret 2022, Country Manager Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan, pergerakan pasar aset kripto tidak menunjukkan pergerakan yang signifikan dalam sepekan terakhir. 

Menurutnya, saat ini harga terendah Bitcoin kini tampaknya semakin tinggi, sedangkan harga tertinggi Bitcoin semakin menurun. Dari sisi teknikal, hal tersebut berpotensi memicu terjadinya pergerakan pasar yang cukup besar dalam beberapa waktu ke depan. 

Baca Juga: Koin Kripto LINK dan UNI Kini Tersedia di Luno

Di samping itu, koin dengan kapitalisasi pasar kecil terpantau mengalami kenaikan 2% dibandingkan koin dengan kapitalisasi pasar besar dan menengah.

“Meskipun prospek keuntungan bisa didapatkan dari kenaikan koin dengan kapitalisasi pasar kecil, namun investor masih harus berhati-hati karena Indeks Fear and Greed masih menduduki posisi extreme fear. Sentimen serupa diperkuat dengan menurunnya volume trading BTC yang kemungkinan diakibatkan oleh kondisi market yang masih pesimistis,”  kata Jay dalam keterangan tertulis Kamis (17/3).

Sementara dari sisi volume trading, Luno dan Arcane Research mengatakan, volume trading mingguan Bitcoin kini berada di kisaran US$4 miliar per hari, terus menurun dalam seminggu terakhir. 

Lalu jika dilihat dari sisi volatilitas, harga Bitcoin masih cenderung stabil dalam lima hari terakhir, namun kenaikan sebesar 8% pada tanggal 9 Maret menyebabkan peningkatan volatilitas. Selain itu, pergerakan harga Bitcoin yang paling signifikan akhir-akhir ini banyak terjadi sekitar tengah malam, sehingga pergerakan harga tersebut mempengaruhi volatilitas harian. 

“Oleh karena itu, meskipun volatilitas menunjukkan angka yang cukup tinggi, dampaknya mungkin tidaklah sebesar itu,” imbuh Luno dan Arcane Research.

Baca Juga: Bursa Kripto akan Meluncur Akhir Maret ini, Aspakrindo Antusias

Dari sisi teknikal. Luno dan Arcane Research memperkirakan ada potensi pergerakan besar segera terjadi. Jika Bitcoin breakout ke arah yang bearish, maka US$ 33.000 yang menjadi support pada tanggal 24 Januari akan kembali diuji. Jika harga terus menurun, maka harga rendah tahun 2021 di level US$ 28.000 akan kembali diuji.

Namun, jika Bitcoin ternyata breakout ke arah yang bullish, maka resistance akan diuji di kisaran US$ 45.000, dan kemudian angka resistance selanjutnya ada di US$ 52.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×