kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih Menular, Singapura Temukan Kasus Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5


Selasa, 17 Mei 2022 / 22:55 WIB
Lebih Menular, Singapura Temukan Kasus Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Tiga kasus Covid-19 komunitas dengan subvarian Omicron baru terdeteksi di Singapura, Kementerian Kesehatan Singapura mengungkapkan pada Minggu (15/5). Dua kasus terinfeksi varian BA.4 dan satu lagi varian BA.5.

"Ini adalah kasus komunitas pertama yang dikonfirmasi terinfeksi varian BA.4 dan BA.5," kata Kementerian Kesehatan Singapura yang mendeteksi kasus tersebut sebagai bagian dari pengawasan aktif terhadap situasi Covid-19, seperti dikutip Channel News Asia.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa baru-baru ini mengklasifikasikannya sebagai varian yang menjadi perhatian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan BA.4 dan BA.5 ke dalam daftar pemantauannya pada awal April.

Kedua garis keturunan pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan pada awal 2022, dan sejak itu menjadi varian dominan di negara tersebut.

Baca Juga: Tetap Waspada, WHO Deteksi 3 Subvarian Baru Omicron yang Lebih Menular

Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Singapura terdeteksi melalui pengujian lebih lanjut dari sampel positif testing of polymerase chain reaction (PCR) dan terkonfirmasi melalui whole genome sequencing (WGS), Kementerian Kesehatan Singapura mengungkapkan.

Semua kasus BA.4 dan BA.5 tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan, seperti demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan, serta tidak memerlukan rawat inap. Mereka telah divaksinasi lengkap dan sebelumnya menerima dosis ketiga atau booster.

"Kami akan meningkatkan upaya pengawasan dan terus memantau penyebaran BA.4 dan BA.5 di Singapura. Sementara masyarakat sekarang lebih tahan terhadap virus, semua orang harus terus memainkan peran dan tetap waspada untuk mengurangi penyebaran Covid-19," sebut Kementerian Kesehatan Singapura.

Baik BA.4 maupun BA.5 mengandung mutasi pada protein lonjakan yang tampaknya memberikan sifat lolos kekebalan yang lebih besar dan transmisibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan BA.1 dan BA.2 yang menyebabkan gelombang kasus Omicron awal tahun ini.

Baca Juga: Waspada Tingkat Tinggi! WHO Lacak Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5

Namun, bukti nyata yang muncul dari negara lain mendukung bahwa infeksi BA.4 dan BA.5 kemungkinan akan menimbulkan hasil klinis yang serupa dibandingkan dengan garis keturunan Omicron sebelumnya.

Menurut WHO, setidaknya 1.000 kasus BA.4 dan BA.5 telah dilaporkan di setidaknya 16 negara per 11 Mei lalu. Afrika Selatan mengalami lonjakan baru kasus Covid-19 yang didorong oleh subvarian BA.4 dan BA.5.

Awal bulan ini, para ilmuwan Afrika Selatan menemukan, BA.4 dan BA.5 bisa menghindari antibodi dari infeksi sebelumnya dengan baik, tetapi jauh lebih tidak mampu berkembang dalam darah orang yang divaksinasi Covid-19, menurut laporan Reuters.

Tes yang melibatkan sampel darah dari peserta yang tidak divaksinasi yang sebelumnya terinfeksi Omicron menunjukkan, produksi antibodi menurun hampir delapan kali lipat saat terpapar BA.4 dan BA.5 dibanding subvarian asli Omicron, BA.1. 

Sementara darah dari orang yang divaksinasi menunjukkan penurunan tiga kali lipat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×