kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih Besar dari yang Diajukan Biden, Anggaran Pertahanan AS Capai US$ 858 Miliar


Sabtu, 17 Desember 2022 / 05:45 WIB
Lebih Besar dari yang Diajukan Biden, Anggaran Pertahanan AS Capai US$ 858 Miliar

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Senat Amerika Serikat (AS) mengesahkan rekor undang-undang pertahanan yang menetapkan anggaran sebesar US$ 858 miliar. Anggaran pertahanan tersebut US$ 45 miliar lebih tinggi daripada anggaran yang diajukan Pemerintahan Joe Biden.

Senator AS mendukung Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, atau NDAA, kebijakan penetapan undang-undang tahunan yang harus disahkan untuk Pentagon, dengan mayoritas bipartisan 83-11.

Dalam penentuan anggaran pertahanan AS yang terus meningkat, tidak ada suara keberatan dari kalangan liberal dan konservatif yang menginginkan kontrol pengeluaran yang lebih ketat. 

Baca Juga: Jepang-Inggris-Italia Segera Luncurkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Bersama

Keputusan DPR AS meloloskan anggaran sebesar itu pekan llau, membuat NDAA selanjutnya menuju ke Gedung Putih, di mana Biden diharapkan segera menandatanganinya menjadi undang-undang.

NDAA tahun fiskal 2023 mengesahkan US$ 858 miliar untuk belanja militer dan mencakup kenaikan gaji 4,6% untuk pasukan, pendanaan untuk pembelian senjata, kapal, dan pesawat, dan dukungan untuk Taiwan saat menghadapi agresi dari China dan untuk Ukraina saat melawan invasi oleh Rusia.

Dengan keputusan ini Kongres AS tercatat telah meloloskan NDAA setiap tahun sejak 1961.

"Ini adalah RUU paling penting yang kami lakukan setiap tahun," kata Senator Republikan James Inhofe di Komite Angkatan Bersenjata Senat, dalam sebuah pernyataan. 

Baca Juga: AS Ajak Sekutunya Meningkatkan Produksi Senjata Demi Bantu Ukraina

RUU tersebut memberi Ukraina setidaknya US$ 800 juta bantuan keamanan tambahan tahun depan dan mencakup berbagai ketentuan untuk memperkuat Taiwan di tengah ketegangan dengan China, termasuk bantuan keamanan miliaran dolar dan pengadaan senjata jalur cepat untuk Taiwan.

Kementerian pertahanan Taiwan menyatakan terima kasih atas dukungan tersebut, mengatakan langkah-langkah yang direncanakan akan membantu kesiapan militer pulau itu dan "memastikan kebebasan, keterbukaan, perdamaian, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik."

RUU itu juga mengesahkan lebih banyak dana untuk mengembangkan senjata hipersonik, menutup Fasilitas Penyimpanan Bahan Bakar Massal Red Hill di Hawaii dan membeli sistem senjata termasuk jet tempur F-35 Lockheed Martin Corp dan kapal yang dibuat oleh General Dynamics

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×