kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Layanan BI-Fast Kerap Alami Gangguan Gara-Gara Jumlah Transaksi yang Sangat Besar


Rabu, 05 April 2023 / 09:56 WIB
Layanan BI-Fast Kerap Alami Gangguan Gara-Gara Jumlah Transaksi yang Sangat Besar

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi nasabah yang membutuhkan biaya transfer lebih terjangkau, sistem pembayaran Bank Indonesia Fast Payment (BI-Fast) sudah menjadi pilihan utama. 

Sayangnya, sistem ini kerap mengalami gangguan, sehingga nasabah tidak dapat mengakses layanan tersebut. 

Apa penyebab gangguan layanan BI-Fast?

Melansir Kompas.com, Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem menjawab permasalahan tersebut. 

Menurutnya, salah satu penyebab gangguan dari sistem BI-Fast ialah jumlah transaksi yang sangat besar. 

Pasalnya, sistem pembayaran itu langsung menghubungkan transaksi antar peserta yang sudah memiliki kapasitas transaksi. 

"Kadang-kadang tidak siap, adalah tiba-tiba arus pengiriman dan penerimaan besar sekali. Ini kan ekosistem close loop di BI-Fast, ada penerima dan pengirim," kata dia kepada wartawan, di Jakarta, Senin (3/4/2023). 

Baca Juga: Gandeng Rintis, Amar Bank Resmi Terapkan Sistem Pembayaran BI-FAST

Lebih lanjut ia menjelaskan, akibat tingginya arus transaksi tersebut, transaksi terganggu atau macet. Akan tetapi, nasabah tidak dapat mengetahui gangguan tersebut dialami oleh bank asal atau tujuan. 

"Otomatis layanan dirugikan. Kedua customer enggak tahu mana yang bikin macet," katanya. 

Santoso yang juga menjabat sebagai Direktur PT Bank Central Asia Tbk mencontohkan, misal satu bank biasanya melayani 60-70 juta transaksi secara total. Namun, ketika bank tersebut melayani transaksi hingga 140 juta transaksi, sistem pembayarannya, dalam hal ini BI-Fast, akan kelebihan kapasitas dan alami gangguan. 

"Ibarat kaya air bah saja. Mirip konsep itu," ujarnya. 

Baca Juga: BI Ingin Terapkan Sistem Fast Payment dengan Negara Lain Pada Tahun 2024

Bank sentral sendiri disebut telah menentukan kapasitas maksimum transaksi peserta BI-Fast. Namun, Santoso mendorong adanya pembenahan untuk mengantisipasi gangguan layanan pembayaran. 

"Kemampuan untuk memprediksi dari pada stakeholder yang terlibat ini penting. Kemampuan ini yang harus terus menerus di-upgrade," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BI-Fast Kerap Alami Gangguan, Asosiasi Sistem Pembayaran Beberkan Penyebabnya"
Penulis : Rully R. Ramli
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×