Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BALI. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) bisa bernapas lega. Mengingat, produk terbarunya, yaitu Hyundai Creta laris manis dan mendapatkan sambutan hangat dari kalangan konsumen di tanah air.
Makmur, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia mengatakan, sejak pertama kali diperkenalkan pada ajang GIIAS bulan November 2021 lalu, Hyundai Creta berhasil memperoleh lebih dari 1.700 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) hingga kini.
Angka tersebut bahkan tercapai tatkala HMID belum melakukan display dan test driver kepada masyarakat.
Walau tidak disebut rinci, Makmur bilang bahwa sebagian besar SPK Hyundai Creta datang dari wilayah Jabodetabek. Selain itu, Surabaya dan beberapa kota besar lainnya juga memiliki permintaan yang cukup tinggi pada produk tersebut.
"Masyarakat tampaknya sudah percaya dengan Hyundai Creta sebagai produk pertama kami yang diproduksi di pabrik Cikarang," ujar dia ketika ditemui Kontan.co.id, Rabu (26/1).
Baca Juga: Terjual 605 Unit Tahun Lalu, Hyundai Dominasi Pasar BEV di Indonesia
Para konsumen juga tidak perlu khawatir untuk mendapatkan Hyundai Creta. Pasalnya, mereka bisa melakukan pemesanan ke dealer Hyundai yang telah berjumlah 100 unit di seluruh Indonesia. Pemesanan juga bisa dilakukan secara online melalui ClickToBuy Hyundai.
"Sejak beberapa hari lalu kami sudah mulai mengirimkan Creta ke dealer," kata Makmur.
Lebih lanjut, Makmur belum bisa bicara banyak terkait potensi ekspor Hyundai Creta ke negara lain. Pihak HMID sendiri mengaku bahwa penentu kebijakan ekspor mobil berada di tangan prinsipal global. Di samping itu, perlu pertimbangan matang terkait ekspor mengingat setiap negara memiliki strateginya tersendiri di industri otomotif.
Terlepas dari itu, secara global sebenarnya penjualan Hyundai Creta cukup tinggi, misalnya di Brasil dan Rusia.
Pabrik Hyundai yang berada di Cikarang juga memiliki potensi untuk memenuhi permintaan ekspor, karena menjadi hub produksi Hyundai di kawasan Asia Pasifik. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebanyak 150.000 unit mobil per tahun.
"Ada potensi di kawasan tersebut. Tapi masih terlalu dini bagi kami untuk bicara soal ekspor," pungkas Makmur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News