Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wabah baru COVID-19 di China kian meluas. Jiangxi dan Heilongjiang jadi provinsi terbaru yang bergulat dengan kebangkitan epidemi baru, bahkan ketika rantai penularan virus corona di China Barat Laut belum putus.
Mengutip Global Times, menenangkan publik, para ahli China mengatakan, kebangkitan wabah terbaru COVID-19 di negeri tembok raksasa akan dikendalikan secara efektif dalam waktu satu bulan, di bawah kebijakan toleransi nol negara.
Kebijakan ini telah terbukti efektif dan akan China pertahankan dalam menghadapi ancaman ganda: varian Delta serta cuaca dingin.
Jumlah kasus COVID-19 yang ditularkan secara domestik di China pada Sabtu (30/12) sebanyak 48, dengan 19 di antaranya tercatat di Heilongjiang, menurut data dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC).
Baca Juga: Wabah COVID-19 berkembang pesat, China waspada tinggi
Mi Feng, juru bicara NHC, memperingatkan, wabah COVID-19 telah melanda 14 provinsi di China dalam dua minggu terakhir. Epidemi saat ini masih dalam fase berkembang pesat dan tetap rumit.
Menurut Wang Guangfa, ahli pernapasan di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, kebijakan toleransi nol negara mencegah virus menyebar ke seluruh negara yang luas dengan hanya membatasi kehidupan normal sebagian kecil masyarakat.
Dengan kebijakan itu, China berhasil menghapus infeksi domestik dan menjaga negara itu agar tidak melalui gelombang kebangkitan COVID-19 dari kasus impor.
“Itu sangat kontras dengan situasi di banyak negara Barat, di mana epidemi telah melanda seluruh negara dengan banyak transmisi," katanya kepada Global Times.
Baca Juga: China: Laporan asal-usul Covid-19 yang dikeluarkan AS tidak bisa dipercaya