kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laku Keras, Penjualan Mitra Distribusi SBR011 di Atas Target


Selasa, 21 Juni 2022 / 08:25 WIB
Laku Keras, Penjualan Mitra Distribusi SBR011 di Atas Target

Reporter: Aris Nurjani, Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat Berharga Negara (SBN) ritel ketiga yang diterbitkan tahun ini yakni Saving Bond Ritel seri SBR011 laku keras dan menjadi buruan para investor. Penawaran yang masuk untuk SBR011 mencapai Rp 13,91 triliun, atau oversubscribe 2,78 kali dari target awal yang hanya Rp 5 triliun.

Tak hanya itu, nominal tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan seri SBR sebelumnya, yakni SBR010. Saat itu, pemerintah berhasil mencatatkan penjualan SBR010 sebesar Rp 7,5 triliun.

Tingginya animo masyarakat pada akhirnya turut membuat para mitra distribusi SBR011 berhasil membukukan penjualan di atas target yang sudah ditetapkan. Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengungkapkan, hingga akhir pemesanan, penjualan SBR011 di BNI berhasil mencapai Rp 1,154 triliun. Jumlah tersebut oversubscribe 2,3 kali dibanding target indikasi semula yang sebesar Rp 500 miliar.

Keberhasilan penjualan SBR011 dinilai tidak terlepas dari menariknya instrumen yang satu ini. Di mana, SBR011 tak hanya menawarkan risiko kredit yang sangat kecil, dan fitur kupon floating with floor.

Baca Juga: SBR011 Cetak Rekor Penjualan & Jumlah Investor Terbanyak SBN Ritel Non Tradable

“Fitur ini sangat menarik di era potensi kenaikan suku bunga acuan. Dengan kenaikan suku bunga acuan, maka kupon SBR juga akan naik sehingga terhindar pula dari risiko suku bunga,” kata Henny ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/6).

Dia menambahkan, hasil penjualan SBR011 kali ini juga berhasil mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan penjualan SBR010 di BNI. Adapun, berdasarkan catatan Kontan.co.id, penjualan SBR010 di BNI kala itu sebesar Rp 805 miliar.

Dia menyebut, salah satu faktor pembedanya adalah momentum penerbitannya. Penerbitan SBR010 saat itu pada bulan Juni 2021, di mana tidak dalam masa kenaikan suku bunga, sedangkan penerbitan SBR011 terjadi di tengah tren potensi kenaikan suku bunga.

Lebih lanjut, Henny mengungkapkan, investor yang berinvestasi SBR011 di BNI adalah tipe investor yang menginginkan bunga lebih tinggi dari deposito, dengan dana idle dalam 2 tahun ke depan, dan melek gadget berhubung pemesanan melalui BNI Mobile dan Internet Banking.

“Sebanyak 15% dari jumlah investor merupakan investor berusia di bawah 40 tahun, dengan rata-rata investasi Rp 300 juta,” imbuhnya.

Baca Juga: Di Tengah Kenaikan Suku Bunga The Fed, Obligasi Indonesia Masih Cukup Menarik

Selain BNI, mitra distribusi lainnya, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga berhasil membukukan penjualan SBR011 di atas target.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, sampai dengan akhir penjualan, Bank Mandiri berhasil memperoleh pencapaian sebesar Rp 1,83 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1,5 triliun.

“SBR011 dengan kupon 5,5% menjadi produk yang sangat diminati nasabah mengingat kupon tersebut dapat naik seiring dengan perkembangan benchmark rate BI7-DRRR, yang saat ini adalah sebesar 3,5%,” jelas Rudi.

Rudi menambahkan, penjualan SBR011 berhasil melampaui seri SBR sebelumnya. Saat itu, Bank Mandiri berhasil melakukan penjualan SBR010 sebesar Rp 1,27 triliun.

Tingginya minat SBR011 lantaran spread kupon sebesar 2%, jauh lebih tinggi dari spread SBR010 saat itu yang hanya 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×