kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju Pertumbuhan Himpunan Dana Pihak Ketiga Perbankan Mulai Melambat pada Juni 2022


Rabu, 27 Juli 2022 / 06:30 WIB
Laju Pertumbuhan Himpunan Dana Pihak Ketiga Perbankan Mulai Melambat pada Juni 2022

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan himpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan mulai melambat di Juni 2022. Berdasarkan data Bank Indonesia, total DPK perbankan tercatat Rp 7.330,3 triliun atau tumbuh 8,9% year on year (yoy) per Juni 2022. 

Pencapaian itu melambat dari pertumbuhan di bulan sebelumnya yang mencapai 10,1%, yoy. Perkembangan DPK terutama disebabkan oleh perlambatan seluruh jenis simpanan, yakni giro, tabungan, serta deposito. 

“Berdasarkan golongan nasabah, perlambatan simpanan terjadi baik pada golongan nasabah perorangan maupun korporasi, khususnya pada giro,” mengutip pernyataan BI pada Selasa (26/7). 

Baca Juga: Penyaluran Kredit Turun, Bank Capital Fokus pada Kredit Pensiunan dan Ritel

Pada Juni 2022, giro tercatat tumbuh 20,1% yoy menjadi Rp 2.089,1 triliun. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 23,6% yoy , terutama di DKI Jakarta dan Jawa Barat. 

Sementara itu, tabungan tercatat tumbuh 12,1% yoy menjadi Rp 2.536,5 triliun, melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,1% yoy, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Simpanan berjangka mengalami kontraksi sebesar 1,0% yoy menjadi Rp 2.704,8 triliun, lebih dalam dari kontraksi 0,5% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama pada bank yang berlokasi di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.

Kendati demikian, sejumlah bank digital masih mampu meningkatkan himpunan DPKnya. Kelompok bank ini, berlomba menawarkan berbagai produk simpanan dengan bunga yang cukup tinggi. 

Baca Juga: Pengetatan GWM Mulai Berdampak kepada Bank Kecil

Bank Jago misalnya, berhasil menghimpun DPK mencapai  Rp 6,1 triliun per Juni 2022, melonjak 253% secara year on year (yoy). Secara year to date, DPK tumbuh 65,9% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp3,68 triliun.  

Lebih rinci,  dana murah atau current account savings account (CASA) meningkat 643% secara yoy menjadi Rp3,87 triliun. Sedangkan deposito tumbuh 85% menjadi Rp2,23 triliun. Hal ini membuat struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK mencapai 63%. 

Hingga Juni 2022, bank digital ini telah mencatatkan lebih dari 3 juta nasabah pendanaan (funding).  Angka tersebut tumbuh lebih dari 100% hanya dalam waktu enam bulan terhitung dari akhir Desember 2021 yang baru tercatat sebanyak 1,4 juta nasabah. 

Baca Juga: Bisnis Menggeliat, Kinerja Bank Digital Makin Membaik di Semester I-2022

“Kami memaknai pertumbuhan ini sebagai apresiasi terhadap upaya kami dalam menghadirkan aplikasi perbankan yang menjawab kebutuhan nasabah,” ujar Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×