Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum mencatatkan kinerja positif dari sisi kinerja keuangan di sepanjang kuartal III 2021. Hal tersebut tercermin dari sisi perolehan premi, investasi, dan hasil underwriting yang meningkat, sehingga pertumbuhan laba sebelum pajak tetap terjaga.
Berdasarkan data AAUI, aset asuransi umum masih mampu tumbuh 10,7% (year-on-year/yoy) menjadi Rp 183,23 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 165,57 triliun. Total liabilitas dan ekuitas industri yang terdiri dari 72 perusahaan ini masing-masing naik 14% (yoy) dan 5,6% (yoy) menjadi Rp 114,50 triliun dan Rp 68,02 triliun.
Sementara itu, total investasi tumbuh 10,5% (yoy) menjadi Rp87,07 triliun di kuartal III ini. Kendati demikian, industri asuransi umum pun tampak kurang mampu mempertahankan pertumbuhan hasil investasi di angka positif, hasil investasi alami penurunan menjadi -4,9%.
Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Trinita Situmeang mengungkapkan bahwa secara keseluruhan kinerja keuangan mengalami perbaikan karena mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional. Terutama, berasal dari kebangkitan segmen korporasi dari dampak pandemi Covid-19, yang kontribusinya besar dalam perolehan premi industri asuransi umum.
Baca Juga: Kata pengamat soal tuntutan pidana mati pada terdakwa kasus Asabri Heru Hidayat
Industri asuransi umum juga mampu mendongkrak premi 15,1% (yoy) menjadi Rp 56 triliun. Sementara itu, klaim terbayarkan turun 15,7% (yoy) menjadi Rp 22 triliun.
"Secara umum klaim dibayar untuk seluruh lini bisnis mengalami penyesuaian, terutama dari 4 lini usaha yang selama ini total klaimnya punya nilai paling besar, seperti properti, kendaraan, asuransi kecelakaan diri dan kesehatan, serta asuransi kredit," kata Trinita saat paparan kinerja AAUI secara virtual, Selasa (7/12).
Kinerja ini membuat hasil underwriting atau hasil usaha dari pendapatan premi dikurangi dengan komisi, reasuransi, cadangan premi, beban klaim, dan beban underwriting lain-lain naik 19,3% (yoy) menjadi Rp 12,06 triliun. Alhasil, laba setelah pajak para pemain asuransi umum mampu tumbuh 21,6% (yoy) menjadi Rp 4,71 triliun.
Trinita mengaku, optimisme ini diperkirakan akan berlanjut di tahun depan, industri juga lebih optimis di tahun depan untuk sektor properti dan kendaraan masih akan menjadi penopang pertumbuhan kinerja asuransi umum. "Dengan naiknya penjualan properti dan kendaraan ini bisa mengerek pertumbuhan premi asuransi rumah, mobil, dan kendaraan hingga tahun depan," ujar Trinita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News