kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Adidas Anjlok Hingga 38% Akibat China Lockdown


Senin, 09 Mei 2022 / 01:05 WIB
Laba Adidas Anjlok Hingga 38% Akibat China Lockdown

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SHENZEN. Laba bersih Adidas anjlok hingga 38% yoy menjadi US$ 327 juta pada kuartal I 2022. Penurunan penjualan di China menjadi penyebab anjloknya laba raksasa pakaian olahraga asal Jerman ini.

"Lingkungan pasar yang menantang di China, di mana penjualan turun 35% serta adanya gangguan rantai pasok," kata Adidas, dikutip dari CNN, Minggu (8/5). 

Penurunan itu memang beralasan. Sebab, China menyumbang sekitar 20% dari total penjualan perusahaan tahun lalu. Penurunan ini sekaligus menekan prospek bisnis Adidas di China menjadi lebih suram.

Baca Juga: Anggaran Jepang US$ 940 Miliar Akan Dimintakan Persetujuan Parlemen Pada Maret

Apalagi, penguncian akibat Covid-19 telah memaksa sejumlah besar toko tutup. Adidas juga mencatat penurunan lalu lintas yang kuat di beberapa bagian negara yang tidak terpengaruh secara langsung oleh pembatasan tersebut. “Pendapatan di China sekarang diperkirakan akan menurun secara signifikan pada 2022,” kata Adidas. 

China memberlakukan penguncian secara ketat di Shanghai pada akhir Maret lalu menyusul lonjakan kasus virus corona. Meskipun pihak berwenang mulai mencabut beberapa pembatasan bulan lalu, lebih dari 8 juta penduduk masih dilarang meninggalkan tempat tinggal mereka.

Baca Juga: Berkat Samsung, Harga Mata Uang Kripto Ini Melonjak 15%

Pembatasan di ibu kota Beijing juga telah diperketat dalam beberapa hari terakhir, dan kemungkinan akan berdampak pada merek-merek Barat pada saat ekonomi China sudah berkontraksi. Bulan lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan PDB China tumbuh 4,4% tahun ini, jauh di bawah target pemerintah sekitar 5,5% .

Adidas membukukan penjualan yang kuat di pasar Barat pada kuartal pertama dan menargertkan pertumbuhan di bawah 11% -13%, atau lebih rendah dari prediksi sebelumnya. Tak hanya Adidas, rival terdekatnya, Nike juga melaporkan penurunan pendapatan sebesar 5% yoy di China selama periode Desember 2021 hingga Februari 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×