Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski bergerak stabil, nilai tukar rupiah berpeluang bergerak cenderung melemah tipis saat minim data ekonomi jelang tutup tahun. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Rabu (23/12), rupiah melemah 0,04% ke Rp 14.200 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperkirakan, rupiah berpotensi bergerak di rentang Rp 14.140 per dolar AS-Rp 14.350 per dolar AS. Jika muncul berita yang tak terduga, rupiah pun berpeluang melemah.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memproyeksikan pelemahan rupiah ke depan berpotensi terjadi secara terbatas karena Bank Indonesia tetap berada di pasar. Josua memasang rentang rupiah besok di Rp 14.125 per dolar AS hingga Rp 14.250 per dolar AS.
Baca Juga: Rata-rata kinerja reksadana campuran lebih cepat pulih daripada reksadana saham
Josua menambahkan bahwa volume atawa transaksi perdagangan rupiah berpotensi menipis jelang libur akhir tahun. Alwi menambahkan, kurs rupiah cenderung melemah karena libur Natal dan Tahun Baru data ekonom yang keluar minim.
Alwi mengatakan pergerakan rupiah juga diproyeksikan stagnan karena sentimen yang sebelumnya diharapkan pelaku pasar, seperti penemuan vaksin Covid-19 dan penetapan stimulus AS sudah mereka antisipasi terlebih dahulu (priced in).
"Rupiah cenderung melemah hingga ada berita baru mengenai perkembangan vaksin dan virus," kata Alwi, Selasa (22/12).
Baca Juga: IHSG masih mengarah ke level resistance, berikut rekomendasi saham hari ini (28/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News