kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kurangi Emisi Karbon, Butuh Dana Setidaknya Rp 4.000 Triliun


Jumat, 31 Maret 2023 / 05:38 WIB
Kurangi Emisi Karbon, Butuh Dana Setidaknya Rp 4.000 Triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang, setidaknya Indonesia butuh dana hingga Rp 4.002 triliun untuk mengurangi emisi karbon.

Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BADUNG. Program pengurangan emisi karbon butuh anggaran besar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, setidaknya Indonesia butuh dana hingga Rp 4.002 triliun untuk mengurangi emisi karbon hingga 2030. Jumlah ini merupakan dana yang cukup besar.

"Saya tahu anda tidak bisa membayangkannya, makanya saya terjemahkan, kami butuh sekitar US$ 281 miliar," tutur Sri Mulyani dalam Southeast Asia Development Symposium (SEADS) 2023 Kamis (30/3).

Baca Juga: Pemerintah Menambah Program Perlindungan Sosial

Kebutuhan pendanaan tersebut bukan hanya dari pemerintah saja. Tetapi investasi swasta juga diperlukan.

Nah, hingga tahun 2021, pemerintah sebenarnya sudah mengucurkan investasi terkait ini. Menurut Sri Mulyani, jumlahnya baru mencapai Rp 313 triliun.

"Ini bahkan baru menyentuh sekitar 8% dari total kebutuhan investasi," tambahnya.

Sri Mulyani optimistis target tersebut akan terpenuhi. Dengan demikian, sangat penting bagi otoritas untuk mendesain kerangka kerja dan kebijakan untuk menarik investasi iklim.

"Dengan demikian, kita bisa menarik lebih banyak partisipasi swasta baik dalam negeri maupun secara global," tandasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Gaji PNS ke-13 Cair Mulai Juni 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×