kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuota Premium dikurangi jadi 10 juta KL di tahun depan, ini respons Pertamina


Rabu, 23 Desember 2020 / 05:50 WIB
Kuota Premium dikurangi jadi 10 juta KL di tahun depan, ini respons Pertamina

Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) angkat bicara terkait dikuranginya kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium pada tahun 2021 mendatang. Seperti diketahui, BPH Migas menetapkan kuota Premium milik Pertamina sebesar 10 juta kiloliter (KL) pada tahun 2021. Angka ini lebih rendah ketimbang kuota Premium Pertamina di tahun 2020 sebesar 11 juta KL.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Premium merupakan jenis BBM penugasan yang mana proses penentuannya dilakukan oleh pemerintah dengan memperhatikan aspek kebutuhan. Pertamina sebagai badan usaha ditugaskan untuk menyalurkan BBM jenis Premium tersebut kepada masyarakat melalui lembaga penyalur yang dimiliki.

Menurutnya, kemungkinan pengurangan kuota Premium Pertamina di tahun depan disebabkan adanya penurunan permintaan secara umum seiring dampak pandemi Covid-19. Selain itu, perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang kini lebih sadar menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan juga menjadi penyebab kuota Premium dikurangi.

Baca Juga: Hingga Oktober 2020, Perusahaan Gas Negara (PGN) realisasikan capex US$ 168 juta

“Untuk hal tersebut, Pertamina juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat di samping menghadirkan berbagai program promo BBM berkualitas,” ungkap dia, Selasa (22/12).

Fajriyah menambahkan, Pertamina akan tetap menyediakan dan menjual produk BBM lain seperti Pertalite atau Pertamax Series sesuai kebutuhan masyarakat. Ini mengingat produk-produk BBM tersebut bukan merupakan jenis BBM khusus penugasan sehingga tidak ditentukan melalui kuota.

Ia yakin, seiring dengan edukasi yang telah dan akan terus dilakukan oleh Pertamina, diharapkan konsumsi BBM jenis tersebut akan terus meningkat di kalangan masyarakat. “Saat ini pun komposisi BBM non penugasan mendominasi konsumsi masyarakat,” tandas dia.

Dalam pemberitaan sebelumnya, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas’ud Khamid menjelaskan, pada Januari 2019, total penyaluran BBM jenis gasoline mencapai 92.000 KL per hari. Jumlah ini terdiri dari 49.000 KL Pertalite, 31.600 KL Premium, 10.300 KL Pertamax, dan 500 KL Pertamax Turbo.

Hingga September 2020, konsumsi Premium tampak menurun. Kala itu, total penyaluran BBM gasoline mencapai 85.000 KL per hari. Dari jumlah tersebut, Pertalite mendominasi penyaluran sebesar 50.600 KL, kemudian diikuti oleh Premium 23.100 KL, Pertamax 10.600 KL, dan Pertamax Turbo 700 KL.

Baca Juga: Exspor batubara Indonesia terancam oleh kebijakan baru China

Dengan asumsi tidak ada perubahan regulasi dan hanya mengandalkan program pemasaran untuk mendorong penjualan BBM RON 92 ke atas, maka Pertamina memprediksi konsumsi Pertamax akan melonjak melampaui Premium pada tahun 2024 mendatang.

Pada tahun 2024, penyaluran total BBM diprediksi mencapai 106.400 KL per hari. Konsumsi Pertalite masih mendominasi dengan total penyaluran 61.200 KL per hari. Namun, konsumsi Pertamax sudah mencapai 29.900 KL per hari atau dua kali lipat dari konsumsi Premium yang sebesar 13.800 KL. Di sisi lain, konsumsi Pertamax Turbo diprediksi masih berkutat di level 1.600 KL per hari.

Selanjutnya: Jurus Golden Eagle (SMMT) pertahankan kinerja di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×