Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan perbankan dari bisnis bancassurance mengalami pertumbuhan cukup signifikan hingga kuartal III 2021 meskipun masih dihadapkan dengan pembatasan aktivitas di tengah pendami Covid-19.
Pertumbuhan bisnis tersebut seiring dengan meningkatkan permintaan asuransi dan adanya strategi pemasaran yang lebih komprehensif yang ditawarkan baik dari model bisnis referensi dan juga distribusi di tengah pembatasan mobilitas.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, berhasil membukukan fee based income (FBI) dari bisnis terkait asuransi sebesar Rp 530 miliar sepanjang lima bulan pertama tahun ini. Itu melesat hingga 74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Baca Juga: BRI sudah salurkan kredit paylater Rp 200 miliar per September 2021
Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, pertumbuhan pendapatan itu disebabkan dua faktor. Pertama, adanya penambahan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan juga strategi pemasaran yang lebih komprehensif yang dilakukan bank. Kedua, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk proteksi dengan adanya pandemi covid-19.
"Kedua faktor tersebut membuat akselerasi pada bisnis Bancassurance BRI. Hingga akhir tahun, prospek bisnis ini masih akan positif. Begitu pula dengan prospek pada tahun 2022 juga diharapkan tetap memberikan prospek yang menarik," kata Aestika pada KONTAN, Selasa (9/11).
Prospek ke depan, lanjut Aestika, tentunya juga akan didorong oleh pemulihan ekonomi nasional, meningkatnya konsumsi masyarakat dan mulai terbangunnya kesadaran atas pentingnya produk proteksi. Dengan melihat potensi itu, BRI optimistis bisnis bancassurance dapat tumbuh hingga 35% yoy tahun depan.
Selanjutnya: BRI targetkan recovery hapus buku Rp 7 triliun tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News