Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 39,9 miliar untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2021. Perolehan ini tumbuh 26,05% dibandingkan periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2020.
Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 37,85% menjadi Rp 22,87 miliar dari Rp 16,59 miliar.
Selain itu, GHON juga telah menghasilkan Rp 33,3 miliar EBITDA atau setara dengan 83,4% marjin. EBITDA untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021.
Baca Juga: PTPP menggenggam kontrak baru Rp 1,8 triliun hingga April 2021
Direktur Utama GHON, Rudolf P. Nainggolan menjelaskan sampai Maret tersebut, pihaknya memiliki 1.281 penyewaan yang terdiri dari 734 sites telekomunikasi dan 547 kolokasi per 31 Maret 2021.
"Penyewaan tersebar di Pulau Jawa sebanyak 856 sites, Sumatera 335 sites, Kalimantan 48 sites dan Sulawesi 42 sites. Rasio kolokasi GHON meningkat menjadi 1,75 pada tanggal 31 Maret 2021 yang sebelumnya 1,74 per 31 Desember 2020," jelasnya kepada Kontan, Selasa (18/5).
Rudolf melanjutkan, dari bisnis organik selama tiga bulan pada tahun 2021 ini, pihaknya berhasil menambah 39 penyewaan atau bertumbuh 3,14%. Ini terdiri dari 21 menara telekomunikasi dan 18 kolokasi.
Selain itu, GHON juga telah berhasil meningkatkan pendapatan dari tahun ke tahun dan pada periode tiga bulan tahun 2021, pendapatan GHON meningkat sebesar 26,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur GHON, Yoyong menambahkan, per 31 Maret 2021, saldo Hutang bank GHON adalah sebesar Rp 60,4 miliar atau lebih rendah 2,17% dari saldo per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp 61 miliar.
Baca Juga: Harga batubara naik, Bumi Resources (BUMI) bakal maksimalkan penjualan
"Penurunan pinjaman tersebut adalah akibat pembayaran hutang bank dari hasil penerimaan kas bersih operasional. Sehingga biaya bunga pinjaman kami menurun yang kemudian menghasilkan kenaikan laba bersih. Kami selalu berusaha menjaga arus kas yang sehat agar memungkinkan kami terus tumbuh baik secara organik maupun non-organik," ujarnya.
Lebih lanjut, pendapatan dari XL Axiata masih menjadi kontributor utama sebesar Rp 14,04 miliar, diikuti Hutchison 3 Indonesia sebesar Rp 9,05 miliar, Indosat sebesar Rp8,48 miliar, Telkomsel sebesar Rp 5,50 miliar dan Smartfren sebesar Rp 2,88 miliar
Adapun ekuitas meningkat 3,48% secara year to date menjadi Rp 693,17 miliar, liabilitas ikut meningkat 14,20% menjadi Rp180,19 miliar dan aset meningkat 5,52% menjadi Rp 873,37 miliar.
Selanjutnya: Laba Diagnos Laboratorium (DGNS) melesat 1.287% pada kuartal I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News