Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank DKI melanjutkan kinerja positif seiring dengan membaiknya situasi pandemi Covid-19. Per Maret 2022, kredit bank daerah ini tumbuh 13,70% secara year on year (YoY) menjadi Rp 38,3 triliun.
Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang segmen UMKM yang meningkat sebesar 26,1% dari Rp 1,40 triliun pada Kuartal I 2021 menjadi Rp1,77 triliun pada Kuartal I 2022.
Ke depannya, Bank DKI akan terus mendorong Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya melalui penyaluran kredit dan pembiayaan kepada pedagang UMKM JakPreneur dan pedagang BUMD Pangan seperti Perumda Pasar Jaya, Food Station, Dharma Jaya. Mulai tahun 2022, Bank DKI juga dipercaya untuk menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 1 triliun kepada pelaku UMKM.
Baca Juga: BUMD Didorong untuk Terus Ciptakan Inovasi dan Berkolaborasi
Sementara segmen konsumer tumbuh 12,8%, YoY menjadi Rp 15,3 triliun. Segmen komersial tumbuh 19,6% dari semula tercatat sebesar Rp 12,08 triliun pada kuartal I 2022 menjadi sebesar 14,45 triliun. Pembiayaan segmen Syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,5% jadi Rp 6,32 triliun.
“Pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut ditopang oleh peningkatan kapabilitas SDM di bidang kredit serta penyederhanaan proses bisnis melalui digitalisasi”, ucap Romy dalam keterangan resminya, Jumat (21/4).
Secara bertahap, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga dengan baik dimana pada kuartal I 2022, Rasio NPL gross masih terjaga sebesar 3,05%, membaik dibanding periode sebelumnya sebesar 3,19%.
Untuk memitigasi berbagai risiko yang mungkin dihadapi kedepannya, Bank DKI juga secara konsisten juga terus melakukan peningkatan pencadangan yang ditandai dengan peningkatan coverage ratio Bank DKI menjadi sebesar 160,54% pada kuartal I 2022.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 34,32% menjadi Rp 57,74 triliun pada Kuartal I 2022 dari Rp 42,98 triliun pada Kuartal I 2021, sehingga mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 27,7% menjadi Rp 71,13 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan kredit dan terjaganya NPL, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 198,01 miliar. Perolehan laba bersih tersebut terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,5%, dari sebelumnya sebesar Rp629 miliar pada kuartal I 2021 menjadi sebesar Rp713 miliar pada kuartal I 2022.
Baca Juga: Bank DKI Siapkan Sistem Pembayaran Non Tunai RSUD Koja
Adapun pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) tercatat tumbuh sebesar 44,7% jadi Rp395 miliar. Di kuartal I 2022, Fee Based Income Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 19,6%, dari semula di kuartal I 2021 sebesar Rp97 miliar menjadi sebesar Rp116 miliar.
Romy menambahkan, sebagai bagian dari rangkaian program transformasi 5.0 yang saat ini sedang digulirkan manajemen, Bank DKI terus melakukan pengembangan terhadap produk dan layanan perbankan digital yang dimiliki melalui JakOne Community Apps untuk mengakomodasi perubahan perilaku nasabah dan masyarakat yang semakin bergerak ke arah layanan digital.
JakOne Community Apps merupakan layanan perbankan digital untuk mendorong penerapan inklusi keuangan serta melalui pengembangan produk dan layanan digital. Adapun JakOne Community Apps sendiri terdiri dari JakOne Mobile, JakOne Abank, JakOne Erte, JakOne Artri, dan Ancol Apps. Terbaru, Bank DKI menghadirkan layanan Mobile Cash Tarik Tunai tanpa kartu dan Cash Recycle Machine (CRM) pada New Flagship Branch di kantor layanan Balaikota DKI Jakarta.
“Berbagai pembenahan dan pengembangan yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, Bank DKI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan berada di atas rata-rata industri perbankan nasional serta berbagai terobosan inovasi layanan perbankan digital yang dilakukan.” tutup Romy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News