kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Kuartal I-2021, ekonomi Indonesia diramal belum bisa masuk ke zona positif


Jumat, 26 Maret 2021 / 08:50 WIB
Kuartal I-2021, ekonomi Indonesia diramal belum bisa masuk ke zona positif

Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia di kuartal I-2021 diramal masih belum bisa masuk ke zona positif. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan perekonomian tiga bulan pertama tahun ini berpotensi tumbuh di kisaran minus 2% hingga minus 1%. “Perekonomian masih minus karena pemulihan masih belum cukup signifikan pada bulan Januari 2021 hingga Februari 2021,” ujar Josua, Kamis (25/3) via video conference. 

Pertumbuhan ekonomi yang masih negatif pada kuartal pertama tahun ini juga disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang pada saat ini masih berhasil di zona positif. Pasalnya, Covid-19 juga baru teridentifikasi di Indonesia pada Maret 2021. 

Namun, asa membawa pertumbuhan ekonomi ke zona positif sudah mulai terlihat di kuartal II-2021. Josua bilang, ini disebabkan oleh guyuran stimulus dari pemerintah terutama di sektor otomotif dan properti. 

Baca Juga: BI, Pemerintah, dan OJK dorong kredit dan pembiayaan dunia usaha

Apalagi, sektor-sektor tersebut cukup mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020. Perhitungan Josua, mencapai 6%. Untuk itu, dengan adanya stimulus maka sektor-sektor ini juga bisa mendongkrak pemulihan ekonomi di tahun ini. 

Ke depan, pertumbuhan ekonomi dipandang akan semakin menguat. Terutama, dengan adanya program vaksinasi Covid-19 yang berjalan di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

“Program vaksinasi menjadi kunci untuk menekan Covid-19. Kalau (jumlah kasus positif) Covid-19 nya masih tinggi, maka kegiatan ekonomi tidak bisa lebih longgar. Sehingga, kami harapkan akan jauh lebih baik,” tandasnya. 

Selanjutnya: BI optimistis pemulihan ekonomi terus berlanjut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

×