kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kriteria Penerima Insentif Kendaraan Listrik Diusulkan Direvisi


Jumat, 14 Juli 2023 / 07:15 WIB
Kriteria Penerima Insentif Kendaraan Listrik Diusulkan Direvisi

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. Kementerian BUMN mengusulkan kriteria penerima insentif kendaraan listrik, khususnya motor listrik perlu direvisi. Pasalnya hingga kini realisasi penyaluran bantuan dari pemerintah ini belum sesuai harapan. 

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury menyatakan diberikannya insentif Rp 7 juta untuk pembelian sepeda motor listrik bisa meningkatkan pemanfaatan energi yang lebih bersih. 

Namun, dia mengusulkan kriteria penerima insentif kendaraan listrik ini perlu direvisi. Pasalnya banyak sekali keterbatasan bagi pengguna untuk bisa mendapatkan dana bantuan tersebut. 

“Padahal, subsidi untuk pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini tidak ada persyaratan tersebut,” ujarnya dalam acara EBTKE ConEx 2023 di ICE BSD, Kamis (13/7). 

Baca Juga: Strategi Powering Progress Shell untuk Kembangkan Electric Vehicle

Wamen BUMN I itu menyoroti, hingga kini masih sedikit pengguna kendaraan listrik di Indonesia. Dari total motor di dalam negeri yang terdaftar kurang lebih 132 juta motor, jumlah motor listrik hanya 12.000 saja. 

Maka itu Kementerian BUMN didorong terus meningkatkan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). 

Hingga sekarang, pemerintah melalui perusahaan pelat merahnya telah menyediakan 632 charging station yang dioperasikan oleh PT PLN dan 1.184 battery swaping station yang telah dioperasikan PLN dan Pertamina. 

Namun banyaknya infrastuktur kendaraan listrik itu belum bisa dimanfaatkan karena pengguna motor listik masih sedikit. 

“Bayangkan jika dibandingkan dengan 12.000 pengguna motor listrik, artinya tiap swapping battery station hanya digunakan 10 motor saat ini,” ujarnya. 

Baca Juga: PLN Gandeng Himbara Berikan Kemudahan Masyarakat Beli Motor Listrik

Meski pemanfaatannya kendaraan listrik belum masif, Pahala tetap mendorong PLN dan Pertamina secara konsisten membangun infrastruktur kendaraan listrik supaya masyarakat tidak ragu menggunakan motor atau mobil elektrik. 

Selain itu, Pahala juga mengajak sektor keuangan menyediakan fasilitas pembiayaan yang layak dan murah supaya menarik minat masyarakat membeli motor listrik. 

Selain mendorong sektor perbankan, dia menegaskan, diperlukan kerja sama semua pemain yang ada di ekosistem kendaraan listrik seperti sektor energi,  Original Equipment Manufacturer (OEM), dan regulator. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×