kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit perbankan masih kontraksi 2,28% yoy di April 2021, ini kata OJK


Kamis, 03 Juni 2021 / 09:05 WIB
Kredit perbankan masih kontraksi 2,28% yoy di April 2021, ini kata OJK

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat telah terjadi perbaikan tipis pada kredit perbankan dalam empat bulan pertama tahun 2021. 

Berdasarkan data OJK, secara year to date (YTD) kredit perbankan tumbuh 0,01% menjadi Rp 5482,2 triliun hingga April 2021. 

Namun, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bilang, secara tahunan atau year on year (yoy) masih kontraksi 2,28% menjadi Rp 5.482,2 triliun. 

Ia melihat kredit perbankan saat ini baru ditopang oleh bank umum kelompok usaha (BUKU) IV dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). 

“Secara year on year BPD ini selalu positif. Dapat kami sampaikan BPD ini bisnisnya tidak terlalu terdampak Covid-19 karena rata-rata nasabahnya adalah aparatur sipil negara (ASN). Sedangkan bank swasta atau bank asing terdampak signifikan,” kata dia dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI, Rabu (2/6).

Baca Juga: OJK beberkan alasan KKB perbankan stabil saat penjualan kendaraan bermotor melesat

Bila dirinci, kredit bank BUKU II masih kontraksi 3,81% yoy menjadi Rp 599,7 triliun per April 2021. Adapun bank yang masuk golongan BUKU III mengalami penurunan kredit 5,91% yoy menjadi Rp 1.623,7 triliun. 

Sementara itu, kredit pada bank jumbo di BUKU IV hanya turun 0,06% yoy menjadi Rp 3.258,8 triliun.

Berdasarkan kepemilikannya, bank milik BUMN tumbuh 2,70% yoy menjadi Rp 2.477,6 triliun di empat bulan pertama 2021. Adapun bank umum milik swasta mengalami kontraksi 6,08% yoy menjadi Rp 2.340,0 triliun hingga April 2021. 

Kantor cabang bank asing tercatat mengalami pukulan lantaran kredit turun dalam 29,43% yoy menjadi Rp 171,4 triliun. Sedangkan BPD menjadi bank yang mengalami pertumbuhan kredit yang tinggi hingga 6,53% yoy menjadi Rp 493,2 triliun. 

Selanjutnya: Segera melantai di bursa, Ladangbaja Murni tetapkan harga IPO di Rp 125 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×