Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Hebei, China, melarang orang pergi ke luar kota pada Kamis (7/1) dalam upaya mengekang penyebaran virus corona baru.
Hebei menyumbang 51 dari 52 kasus lokal yang Komisi Kesehatan Nasional laporkan pada Kamis. Dua kali lipat lebih dari 20 kasus di provinsi, yang mengelilingi Beijing, sehari sebelumnya.
Mengutip Channel News Asia, pihak berwenang di Shijiazhuang, rumah bagi 11 juta orang, telah meluncurkan pengujian massal dan melarang pertemuan untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Selain melarang orang meninggalkan kota, orang dan kendaraan dari daerah-daerah di Shijiazhuang yang dianggap berisiko tinggi tidak diizinkan meninggalkan distrik mereka.
Baca Juga: China torehkan rekor kenaikan harian tertinggi kasus corona sejak Juli tahun lalu
Mode Masa Perang
Hebei memasuki "mode masa perang" pada Selasa (5/1). Ini berarti, tim investigasi akan dibentuk di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten untuk melacak kontak dekat dari mereka yang dinyatakan positif.
Televisi pemerintah China sebelumnya melaporkan, Shijiazhuang telah melarang penumpang turun di stasiun kereta utama.
Kota itu sebelumnya meminta para penumpang untuk menunjukkan hasil tes asam nukleat Covid-19 negatif yang diambil dalam 72 jam sebelum naik kereta atau pesawat di Hebei.
Total kasus baru virus corona di China mencapai 63 termasuk kasus impor pada Kamis (7/1), melonjak hampir 2 kali lipat dari 32 infeksi sehari sebelumnya. Angka itu merupakan kenaikan terbesar dalam kasus harian sejak mencatat 127 infeksi pada 30 Juli lalu.
Selanjutnya: Ini alasan China belum izinkan tim WHO masuk ke Wuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News