Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korea Selatan umumkan 16 kasus flu burung yang sangat patogen dari peternakan lokal. Padahal, kasus pertama kasus flu burung di peternakan lokal baru diketahui pada akhir November lalu.
Provinsi Jeolla Selatan menjadi yang terbanyak setelah menyumbang dengan enam kasus. Disusul Provinsi Gyeonggi dan Jeolla Utara masing-masing menyumbang tiga kasus flu burung.
Ada juga kasus dari provinsi Chungcheong Selatan dan Utara, bersama dengan Gyeongsang Selatan.
Flu burung yang sangat patogenik menular dan dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian pada unggas. Karena itu, Korea Selatan memilih untuk memusnahkan seluruh unggas yang berada di peternakan yang terinfeksi.
Baca Juga: Hadapi flu burung, Korea Selatan musnahkan 5 juta unggas
Hingga Rabu (16/12), sedikitinta sudah ada 5,59 juta unggas yang dimusnahkan sebagai tindakan pencegahan meluasnya flu burung.
Dari jumlah unggas yang sudah dimusnahkan, terdiri dari 3,5 juta ayam, diikuti 1,2 juta puyuh dan 880.000 itik. Ini jadi wabah flu burung terburuk di Negeri Ginseng, karena pemusnahan unggas tersebut dilakukan belum ada sebulan saat kasus pertama diumumkan pada akhir November lalu.
Banyaknya pemusnahan unggas dilakukan karena otoritas lokal menyembelih unggas dalam radius 3 kilometer dari peternakan yang terinfeksi.
Korea Selatan telah melaporkan 16 kasus flu burung yang sangat patogen dari peternakan lokal.
Negara tersebut melaporkan kasus flu burung yang sangat patogen pertama tahun ini dari burung liar pada akhir Oktober. Sejak saat itu, sebanyak 29 kasus telah ditemukan dari habitat burung liar secara nasional.
Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki tujuh kasus yang diduga dari burung liar.
Selanjutnya: Jepang catatkan wabah flu burung terburuk setelah menyebar ke 12 prefektur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News