kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Korea Selatan Khawatir Serangan Nuklir Kora Utara, Joe Biden Janjikan Hal Ini


Minggu, 23 April 2023 / 06:30 WIB
Korea Selatan Khawatir Serangan Nuklir Kora Utara, Joe Biden Janjikan Hal Ini

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Pada pertemuan puncak minggu depan dengan pemimpin Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Presiden AS Joe Biden akan menjanjikan langkah-langkah "substansial" untuk menekankan komitmen AS dalam mencegah serangan nuklir dari Korea Utara ke Korea Selatan, demikian diungkapkan oleh seorang pejabat senior AS pada hari Jumat.

"Kami telah bekerja dengan sangat gigih dan intensif bersama Korea Selatan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menguatkan persepsi publik dan realitas akan komitmen kami," ujar pejabat tersebut kepada Reuters menjelang pertemuan puncak antara Yoon dan Biden pada Rabu depan.

Pejabat tersebut menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut termasuk salah satu capaian terbesar AS yang dipilih oleh sejumlah negara di Indo-Pasifik yang dapat memberikan perlindungan yang disebut sebagai "payung nuklir" AS.

Baca Juga: Korea Selatan Buka Peluang untuk Mengirim Senjata ke Ukraina

"Kami telah sangat jelas bahwa komitmen kami dalam mencegah penyebaran nuklir berlaku dengan kuat untuk Korea Selatan," tegas pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Presiden Biden akan... membahas langkah-langkah substansial untuk menegaskan komitmen tersebut, untuk memperbarui, dan untuk mengklarifikasi bahwa tidak ada keraguan sedikit pun mengenai komitmen kami dalam berdiri bersama Korea Selatan, bahkan di hadapan provokasi dari Korea Utara, ancaman dari Rusia, dan ambisi terang-terangan dalam pengembangan nuklir oleh China," sambungnya.

Kunjungan kenegaraan Yoon yang berlangsung selama seminggu, dimulai dari Senin, datang pada saat lebih banyak warga Korea Selatan berpendapat bahwa negara mereka harus mengembangkan senjata nuklir mereka sendiri sebagai bentuk perlindungan dari ancaman Korea Utara yang memiliki senjata nuklir serta persenjataan misil dan bom yang semakin meluas.

Baca Juga: Kim Jong Un Titahkan Peluncuran Satelit Mata-Mata Pertama Sesuai Rencana

Pejabat tersebut tidak merinci langkah-langkah yang akan diambil, namun menyatakan bahwa langkah tersebut akan melibatkan "berbagai hal, termasuk jenis perhitungan tertentu, yang lebih berkaitan dengan aktivitas aktual kami, dan beberapa keterlibatan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Korea Selatan."

Menurut hasil jajak pendapat yang dirilis oleh Asan Institute for Policy Studies di Seoul pada tanggal 6 April, sebanyak 64,3% warga Korea Selatan mendukung pengembangan senjata nuklir, sementara 33,3% menentangnya.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 52,9% warga Korea Selatan percaya bahwa Amerika Serikat akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Korea Selatan jika terjadi serangan nuklir dari Korea Utara. 

Baca Juga: Korea Utara Melakukan Uji Coba Sistem Senjata Strategis Bawah Air

Namun, persentase tersebut turun menjadi 43,1% ketika responden ditanya apakah mereka percaya bahwa AS akan mengambil risiko untuk membela Korea Selatan, dengan 54,2% yang menyatakan bahwa AS tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×