kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kontras kritisi penunjukan Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI


Minggu, 07 November 2021 / 06:10 WIB
Kontras kritisi penunjukan Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI

Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengkritik penunjukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi calon panglima TNI.

Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti mengatakan, penunjukan itu menguatkan indikasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berkomitmen penuh dalam pemajuan dan penuntasan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

“Hal ini semakin menandakan bahwa memang Jokowi tidak memiliki komitmen penuh terhadap pemajuan HAM dan penuntasan pelanggaran HAM khususnya pelanggaran HAM berat masa lalu,” kata Fatia kepada Kompas.com, Sabtu (6/11/2021).

Sebab, Fatia menilai Jokowi masih mengangkat jenderal yang diduga terlibat pelanggaran HAM ke dalam lingkup pemerintahan.

Baca Juga: Minggu sore, Komisi I DPR RI akan datangi rumah Jenderal Andika Perkasa

Adapun, sempat beredar adanya dugaan keterkaitan Jenderal Andika Perkasa dalam pelanggaran HAM pembunuhan tokoh Papua, Theiys Hiyo Eluay.

“Hal ini tentu saja menambah preseden buruk rekam jejak pemerintahan Jokowi dalam agenda hak asasi manusia," ujar dia.

Selain itu, Fatia mengingatkan adanya tantangan bagi Panglima TNI baru untuk membenahi strategi internalnya dalam menangani kasus di Papua.

“Memperbaiki internal TNI, membentuk mekanisme korektif dan evaluatif dan menarik pasukan militer dari Papua,” imbuhnya.

Andika merupakan calon tunggal Panglima TNI usulan Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun dalam waktu dekat.

Komisi I DPR telah memberikan persetujuan atas pencalonan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Persetujuan diberikan dalam rapat internal Komisi I DPR yang digelar setelah uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Andika, Sabtu (6/11/2021).

Setelah menggelar fit and proper test, Andika mengaku terbuka atas kasus dugaan pelanggaran HAM yang disebut-sebut melibatkannya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin minta Jenderal Andika Perkasa bangun kondusivitas keamanan Papua

Andika mengaku tidak takut apabila kasus tersebut dibuka kembali.

"Saya benar-benar terbuka kalau memang ada dugaan atau apa, saya terbuka," kata Andika setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).

"Monggo, enggak ada keraguan atau ketakutanlah," kata kepala staf TNI Angkatan Darat itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kontras Kritik Penunjukan Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×