kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

Konsumsi Masyarakat Meningkat, Namun Makin Selektif dalam Berbelanja


Rabu, 10 Mei 2023 / 05:47 WIB
Konsumsi Masyarakat Meningkat, Namun Makin Selektif dalam Berbelanja
ILUSTRASI. Belanja masyarakat terpantau makin baik, setelah pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir.

Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja atau konsumsi masyarakat berangsur pulih setelah pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir.

Namun, Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono sudah melihat adanya perubahan pola konsumsi masyarakat.

Menurut Yudo, makin ke sini, masyarakat makin terlihat hati-hati dalam berbelanja.

"Kami melihat sesuatu yang baru. Bahwa, masyarakat cenderung selektif dan defensif dalam belanja di tahun ini," terang Yudo dalam media gathering, Selasa (9/5).

Baca Juga: Mandiri Institute: Pola Belanja Sudah Meningkat Sejak Ramadan 2022 Silam

Masyarakat yang makin hati-hati dalam berbelanja sehubungan dengan peningkatan harga yang kemudian mengerek tingkat inflasi.

Sehingga demikian, bila ada peningkatan Indeks Nilai Belanja, ini bisa jadi karena adanya peningkatan inflasi. Bukan karena peningkatan volume.

Yudo menyebut, pada kuartal I-2023, volume belanja masyarakat justru turun 1,5% yoy. Berbanding terbalik dengan kuartal I-2022 yang justru tumbuh 19,5% yoy.

Sedangkan nilai belanja masyarakat pada kuartal I-2023 pun terpantau tumbuh 3,7% yoy, atau tak setinggi kuartal I-2022 yang tumbuh 22,3% yoy.

Sementara bila melihat tingkat inflasi, inflasi kuartal I-2023 mencapai 5,24% yoy atau lebih tinggi dari kuartal I-2022 yang sebesar 2,29% yoy.

Meski begitu, Yudo mengapresiasi karena tingkat belanja masyarakat sudah jauh lebih tinggi dibandingkan masa pandemi.

Ini pun akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga Indonesia, dan bermuara pada penguatan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2023 Tumbuh 5,07%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×