kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Konflik Rusia-Ukraina Akan Berefek Domino ke Ekonomi Global


Minggu, 27 Februari 2022 / 05:48 WIB
Konflik Rusia-Ukraina Akan Berefek Domino ke Ekonomi Global
ILUSTRASI. Negara-negara G20 memandang, konflik geopolitik akan memberikan dampak rambatan terhadap perekonomian global.

Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Konflik Rusia versus Ukraina menjadi perhatian negara-negara G20. Negara-negara G20 memandang, konflik geopolitik tentu akan memberikan dampak rambatan (spillover) terhadap perekonomian global. 

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Wempi Saputra mengatakan, dampak dari ketegangan antara Rusia dan Ukraina perlu diwaspadai. 

“Ini bisa menyebabkan peningkatan inflasi, kemudian ada gangguan suplai energi dan ini harus diwaspadai oleh negara-negara G20,” kata Wempi kepada Kontan.co.id, Jumat (25/2). 

Baca Juga: Ketegangan Geopolitik Berefek ke Ekonomi Global, Ini Langkah Presidensi G20 Indonesia

Wempi mengungkapkan, pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada pekan lalu, ada imbauan dari negara-negara G20 kepada Rusia agar tidak melakukan operasi militer ke Ukraina. 

Namun, dengan kondisi terkini, maka Wempi melihat imbauan ini harus dibawa lebih tegas pada pertemuan G20 selanjutnya pada April 2022 sekaligus melihat dampak rambatan terhadap perekonomian global. 

Untuk upaya menengahi konflik kedua negara itu, Wempi bilang G20 akan menempuh jalur lewat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun organisasi internasional lain seperti NATO dan lain-lain. 

“Jadi enggak pakai forum G20, karena konflik lebih luas dan sepertinya dengan forum PBB lebih tepat,” tandas Wempi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

×