kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kompak, Regulator dan Bankir Sebut Permintaan Kredit Masih Deras di Tahun Politik


Rabu, 21 Desember 2022 / 08:15 WIB
Kompak, Regulator dan Bankir Sebut Permintaan Kredit Masih Deras di Tahun Politik

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun politik di 2023, regulator dan perbankan memproyeksikan permintaan kredit semakin meningkat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat pertumbuhan kredit akan tumbuh di seluruh sektor tahun depan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyatakan tren kenaikan suku bunga yang berpotensi menaikkan risiko kredit dan tekanan likuiditas. Namun ia melihat industri  perbankan masih bisa mengelola tantangan tersebut dengan baik. 

“Berdasarkan asesmen terhadap rencana bisnis bank (RBB) yang sudah dikompilasikan, kredit 2023 akan tumbuh di seluruh sektor, dengan mesin utama sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor industri pengolahan,” papar Dian, Selasa (20/12).

Ia menyatakan dominasi penyaluran kredit pada tahun depan akan banyak dikucurkan untuk modal kerja. Ia memproyeksikan himpunan dana pihak ketiga (DPK) tetap naik dengan pertumbuhan tertinggi pada tabungan dan giro. 

Baca Juga: Plafon Hingga Rp 500 Juta, Sektor Segmen Penyaluran KUR Skema Klaster Diperluas

“Secara pengelompokan, Kredit dan DPK diproyeksikan tumbuh di seluruh kelompok KBMI dengan kontribusi terbesar KBMI 4. Pengelolaan risiko masih akan dilakukan secara prudent,” tambah Dian. 

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan kredit bisa tumbuh 10% hingga 12% secara tahunan alias year on year (YoY). Sedangkan untuk 2022 tumbuh 9% sampai 11% YoY. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan menyatakan masih menyusun RBB, namun ia berharap kredit bisa tumbuh dobel digit di 2023. Ia melihat ada potensi di berbagai sektor seperti downstreaming industri nikel, telekomunikasi, kesehatan, utilities, dan food and beverage

Riset Bank Mandiri memproyeksikan kredit perbankan secara nasional bisa tumbuh 10,1% dan DPK naik 7% hingga 8% YoY di 2023.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi memproyeksikan kredit bisa pertumbuhan 9% hingga 11% di 2023. Ia melihat segmen konsumer BJB dapat bertumbuh lebih baik terutama dari segmen KPR dan kredit UMKM untuk modal usaha.

“Di sisi lain sektor riil juga akan bertumbuh yg tercermin melalui permintaan pada segmen korporasi dan komersial. Per Oktober 2022, kredit BJB tumbuh 13,54% didorong oleh segmen korporasi, konsumer, lalu KPR dan UMKM,” ujarnya kepada KONTAN pada Selasa (20/12). 

Namun ia mengaku masih ada tantangan karena belum seluruh sektor pulih secara merata. Di sisi lain, suku bunga dana yang tinggi menekan biaya dana sehingga harus bisa mengelola likuiditas dengan baik. 

Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan berharap kredit bisa tumbuh 8% hingga 9% di 2023. Motornya masih dari ritel seperti KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) dan UMKM.

Baca Juga: Kompilasikan RBB Perbankan, OJK: Kredit Perbankan Tumbuh di Seluruh Sektor pada 2023

“Tantangan 2023 ada biaya dana bisa menjadi lebih tinggi karena ekonomi global tidak menentu. Ini mungkin saja menekan potensi pertumbuhan pinjaman, paling tidak sementara,” ujarnya kepada KONTAN. 

Ia berharap dari sisi politik bisa tetap kondusif pada tahun politik di 2023 mendatang. Adapun per November 2022, kredit CIMB Niaga tumbuh 12% YoY. Lani menyatakan kredit tersebut tumbuh di seluruh sektor. 

“Ritel konsumer tumbuh double digits yang ditumpu oleh KPR dan KKB. Kredit UMKM tumbuh sekitar 9% hingga 10% serta kredit  korporasi juga double digit. Hanya komersial yg masih sedikit minus sekitar 1% hingga 2%,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×