kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kominfo Segera Panggil Telkom Soal Dugaan Kebocoran Data Pelanggan Indihome


Senin, 22 Agustus 2022 / 06:05 WIB
Kominfo Segera Panggil Telkom Soal Dugaan Kebocoran Data Pelanggan Indihome

Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) angkat bicara soal dugaan kebocoran data pelanggan Indihome dan diperjualbelikan di situs Bjorka. Sebanyak 26 juta histori pencarian, berikut keyword, user info mencakup email, nama, jenis kelamin, hingga NIK milik pelanggan bisa diakses lewat situs tersebut.

“Sehubungan dengan informasi dugaan kebocoran data pribadi pelanggan Indihome, PT Telkom Indonesia (Persero), Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman terhadap dugaan insiden tersebut,” tulis Kominfo dalam siaran persnya, Minggu (21/8).

Lebih lanjut, Kominfo juga akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom terkait dengan dugaan insiden.

“Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” katanya.

Baca Juga: Inilah 2 Cara Bayar Tagihan Indihome di Indomaret dan Alfamart

Sebagai informasi, kabar adanya kebocoran tersebut dibagikan akun media sosial Twitter @secgron yang membagikan bukti foto IndiHome merekam data browsing pelanggan.

Dari foto yang dibagikan tersebut, terlihat data-data seperti domain, URL access, IP address, dan user info yang direkam oleh penyedia layanan internet pelat merah tersebut.

Unggahan tersebut disertai keterangan cukup menohok yang bersisi narasi bahwa provider Indihome merekam data penjelajahan.

“BUMN satu ini jahat banget kelakuannya. Contohnya di baris pertama, mas-mas ini kebetulan lagi buka bokep lalu browsing historynya dicuri dan diidentifikasi nama, jenis kelamin dan juga NIK miliknya dari data pelanggan. Bayangin kalau ini digunakan untuk mempermalukan seseorang,” kata akun @secgron dalam unggahannya.

Dalam unggahan yang lain terdapat tangkapan layar data hasil perekaman yang diduga berasal dari browser pelanggan IndiHome.

“Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan. Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK,” kata pemilik akun @secgron. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×