kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Klaim Pfizer-BioNTech: Vaksin virus corona kami 94% efektif cegah kasus tanpa gejala


Jumat, 12 Maret 2021 / 14:00 WIB
Klaim Pfizer-BioNTech: Vaksin virus corona kami 94% efektif cegah kasus tanpa gejala

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pfizer Inc dan BioNTech SE mengatakan pada Rabu (9/3), data dari Israel menunjukkan, vaksin virus corona mereka 94% efektif dalam mencegah infeksi tanpa gejala. 

Yang berarti, Pfizer dan BioNTech menyebutkan, vaksinnya bisa secara signifikan mengurangi penularan virus corona.

Melansir Reuters, menurut Pfizer dan BioNTech, analisis terbaru dari data Israel memperlihatkan, vaksin mereka 97% efektif dalam mencegah penyakit simptomatik, penyakit parah, dan kematian akibat Covid-19. 

Itu pada dasarnya sejalan dengan 95% kemanjuran vaksin Pfizer dan BioNTech yang dilaporkan dari uji klinis tahap akhir pada Desember tahun lalu.

Analisis tersebut juga menunjukkan bukti tentang keefektifan vaksin terhadap varian virus corona yang sangat menular yang pertama kali ditemukan di Inggris, yang dikenal sebagai B.1.1.7. 

Lebih dari 80% spesimen yang diuji ketika analisis dilakukan adalah varian B.1.1.7.

Baca Juga: Penelitian baru: Mutasi virus corona B.1.1.7 lebih mematikan 30%-100%, waspada!

Hanya ada sejumlah kecil infeksi di Israel yang disebabkan oleh apa yang disebut varian Afrika Selatan, dikenal sebagai B.1.351. Jadi, Pfizer dan BioNTech tidak bisa mengevaluasi keefektifan vaksin terhadap varian ini.

Israel memimpin dunia dalam peluncuran vaksinasi, sebagian karena kesepakatan untuk berbagi data dengan Pfizer dan BioNTech. 

Hingga Rabu, sekitar 55% dari 9 juta populasi Israel telah mendapat setidaknya satu dosis vaksin Pfizer/BioNTech, menurut data Kementerian Kesehatan Israel, dan 43% sudah menerima kedua dosis tersebut.

Menurut analisis, orang yang tidak divaksinasi 44 kali lebih mungkin mengembangkan gejala virus corona dan 29 kali lebih mungkin meninggal akibat COVID-19 dibanding mereka yang telah menerima vaksin.

Meski begitu, data yang dikumpulkan mulai 17 Januari hingga 6 Maret belum ditinjau sejawat.

Selanjutnya: 6 Tempat yang punya risiko tinggi penularan virus corona mengacu WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×