Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produk konsumer, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) melihat masih ada banyak peluang yang bisa digarap untuk dapat meraih kinerja terbaik hingga tutup tahun nanti.
"Secara umum kami melihat bahwa di market masih banyak peluang yang bisa digarap. Dari sisi efisiensi juga kami telah melakukan berbagai inisiatif yang sejauh ini berjalan cukup baik," ungkap Direktur Keuangan Kino Indonesia Budi Muljono saat dihubungi KONTAN, Rabu (28/9) lalu.
Meski kondisi di sisa tahun ini hingga tahun 2023 mendatang masih dibayangi oleh berbagai situasi ketidakpastian, KINO tetap percaya bahwa market Indonesia akan terus membaik dan mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan.
Baca Juga: Laba Bersih Kino Indonesia (KINO) Naik 18,94% di Semester I-2022
"Kami tetap optimistis akan market Indonesia dengan jumlah penduduk, sumber daya berlimpah akan membaik dan mendukung pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Untuk mendukung kinerja di sisa tahun ini, KINO akan tetap melanjutkan semangat inovasi yang sudah dijalankan perseroan selama ini. Buktinya, beberapa waktu lalu KINO baru saja merilis produk baru di segmen perawatan tubuh, yakni K-oral Care, Click.
Merujuk catatan KONTAN, ia pun berharap nantinya produk baru ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja KINO di sisa tahun 2022. Meski tak membeberkan secara detail, dia menyebut bahwa dalam beberapa waktu ke depan, KINO akan meluncurkan lini produk baru guna mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.
Sebagai informasi, di sepanjang semester I-2022, KINO meraup angka penjualan sebesar Rp 2 triliun. Angka ini lebih tinggi 3,63% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,93 triliun.
Penjualan KINO selama paruh pertama tahun ini masih didominasi oleh penjualan makanan yang mencapai Rp 1,13 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan perawatan tubuh sebesar Rp 654,61 miliar, makanan Rp 194,82 miliar, farmasi Rp 14,95 miliar, dan makanan hewan Rp 2,96 miliar.
Dari sisi bottom line, KINO tercatat meraup laba bersih Rp 44,84 miliar atau tumbuh 18,94% dibandingkan laba bersih selama semester I-2021 yang tercatat sebesar Rp 37,70 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News