kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Masih Tertekan Tren Kenaikan Suku Bunga Global


Kamis, 19 Mei 2022 / 09:05 WIB
Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Masih Tertekan Tren Kenaikan Suku Bunga Global

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan suku bunga global turut memberi dampak pada imbal hasil unitlink berbasis pendapatan tetap. Memasuki kuartal II-2022, imbal hasilnya melanjutkan koreksi dengan tetap berada di area negatif.

Data Infovesta menunjukkan imbal hasil unitlink pendapatan tetap senilai -1,37% ytd pada April 2022. Padahal, bulan sebelumnya, imbal hasil untuk unitlink dengan jenis fund tersebut masih senilai -0,64% ytd. “Pendapatan tetap memang akan terus tertekan kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini,” ujar Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana.

Meskipun demikian, Wawan bilang bahwa masih ada harapan untuk kinerja full year dari unitlink pendapatan tetap berada di area positif karena masih akan mendapatkan pendapatan dari kupon. “Dalam jangka panjang, unitlink berbasis obligasi justru menarik di saat koreksi,” imbuhnya.

Di sisi lain, unitlink yang memiliki fund jenis saham maupun campuran masih melanjutkan tren kenaikan. Misalnya, unitlink saham naik memiliki imbal hasil senilai 3,68% ytd, naik dari bulan sebelumnya yang  senilai 2,29%, dan unitlink campuran memiliki imbal hasil 2,23% ytd, naik dari bulan sebelumnya senilai 1,21%.

Baca Juga: Kinerja Induk 2021 Turut Bertumbuh, Tugu Insurance Gelar RUPST

Wawan pun melihat efek kenaikan suku bunga bisa diimbangi dengan diizinkannya kembali mudik dan naiknya harga komoditas. Ditambah, kinerja emiten di kuartal pertama tahun ini rata-rata baik dan memberikan keyakinan efek kenaikan suku bunga bersifat jangka pendek.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang terjadi pada pelaku industrinya yaitu BNI Life yang mencatat secara total portfolio, unitlink saham masih merupakan yang terbesar dengan kontribusi sebesar 69,09%.

“Meski demikian, secara year to date April 2022, unitlink pendapat tetap masih menjadi pilihan terbanyak nasabah,” ujar Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan.

Memang, unitlink pendapatan tetap milik BNI Life masih mampu memberikan imbal hasil positif, jauh di atas indeks unitlink pendapatan tetap dan masuk dalam 10 besar teratas, menurut data infovesta.

Produk-produk yang dimaksud tersebut, antara lain Dana Mantap 5 dengan imbal hasil senilai 3,73% ytd, lalu ada Dana Mantap 6 yang imbal hasilnya senilai 3,54% ytd. Terakhir, ada Dana Mantap 10 yang memiliki imbal hasil senilai 3,25% ytd.

Baca Juga: Ini Daftar Nama-nama yang Lolos Menjadi Badan Perwakilan Anggota AJB Bumiputera

Meski masih mampu memberikan imbal hasil tinggi, penurunan jumlah pemegang polis unitlink individu aktif BNI Life masih tak terelakkan. Per April 2022, tercatat ada penurunan sekitar 10% pemegang polis dari periode sama tahun sebelumnya dan saat ini menjadi sekitar 105 ribu pemegang polis.

“Penyebab turunnya jumlah pemegang polis antara lain adanya penebusan polis dan jatuh tempo,” pungkas Eben.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×