Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut Amerika Serikat sebagai "musuh terbesar". Dan, ia bilang, kebijakan permusuhan AS terhadap Korea Utara tidak akan berubah terlepas dari siapa yang menempati Gedung Putih.
Berbicara di Kongres Partai Buruh hanya beberapa hari sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden akan menjabat, Kim mengatakan, mencabut kebijakan yang bermusuhan itu akan menjadi kunci bagi hubungan Korea Utara-AS.
“Kegiatan politik luar negeri kami harus difokuskan dan diarahkan untuk menundukkan AS, musuh terbesar kami dan hambatan utama bagi perkembangan inovatif kami,” kata Kim seperti dikutip kantor berita KCNA dan dilansir Reuters, Sabtu (9/1).
"Tidak peduli siapa yang berkuasa di AS, sifat asli AS dan kebijakan fundamentalnya terhadap Korea Utara tidak pernah berubah," kata Kim yang bersumpah untuk memperluas hubungan dengan "pasukan anti-imperialis, independen".
Baca Juga: Kim Jong Un berharap bisa meningkatkan hubungan dengan dunia luar
Belum ada komentar langsung dari Departemen Luar Negeri AS. Seorang juru bicara kampanye Biden menolak berkomentar.
Kim juga menyerukan lebih banyak penelitian dan pengembangan peralatan militer canggih, serta kemajuan lebih lanjut dalam memperluas persenjataan senjata nuklir Korea Utara.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Kim mencari cara untuk memperbarui hubungan antar-Korea dan berjanji untuk memperluas hubungan diplomatik dalam sambutannya di Kongres Partai Buruh.
Pertemuan kongres hari-hari lainnya fokus pada kebijakan ekonomi, dengan negara menghadapi krisis yang meningkat akibat sanksi internasional atas program nuklir, serta penguncian untuk mencegah wabah virus corona baru.
Selanjutnya: Pertama kali, Kim Jong Un pakai seragam militer dengan senapan serbu di mejanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News