kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ketegangan Masih Tinggi, Xi Jiping dan Joe Biden Bakal Bertemu di San Francisco


Senin, 30 Oktober 2023 / 11:47 WIB
Ketegangan Masih Tinggi, Xi Jiping dan Joe Biden Bakal Bertemu di San Francisco
ILUSTRASI. Menlu China menganggap bahwa jalan menuju pertemuan antara Xi Jinping dan Joe Biden tidak akan mulus. REUTERS/Kevin Lamarque

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menteri Luar Negeri China Wang Yi menganggap bahwa jalan menuju pertemuan yang sangat diharapkan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden tidak akan “mulus”.

Menurut Kementerian Luar Negeri China, kedua belah pihak harus bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Mengutip AP, Wang Yi bertemu dengan Biden, serta Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, selama kunjungan tiga hari ke Washington. 

Kedua belah pihak sepakat untuk mengupayakan pertemuan bilateral pada KTT forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mendatang di San Francisco pada bulan November.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri China yang merangkum diskusi dengan perwakilan AS, Wang mengatakan bahwa jalan menuju pertemuan bilateral tidak akan mulus.

Dia juga bilang, mereka tidak dapat mengandalkan “autopilot” untuk mewujudkannya.

Kunjungan tiga hari Wang ke Washington terjadi pada saat ketegangan antara kedua negara masih tinggi, termasuk mengenai kontrol ekspor AS terhadap teknologi canggih dan tindakan China yang lebih tegas di Laut China Timur dan Selatan.

Baca Juga: Xi Jinping Bersedia Bekerja Sama dengan AS Meski Banyak Perbedaan

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa meskipun masih banyak masalah yang harus diselesaikan, kedua belah pihak percaya bahwa hal ini bermanfaat dan perlu bagi AS dan China untuk mempertahankan dialog.

Pertemuan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian kontak tingkat tinggi antara kedua negara saat mereka menjajaki kemungkinan menstabilkan hubungan yang semakin tegang di saat konflik di Ukraina dan Israel.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri, Wang juga mengatakan bahwa China dan AS perlu “kembali ke Bali”. Hal ini mengacu pada pertemuan Xi dan Biden sebelumnya pada KTT G20 tahun lalu.

Pada saat itu, kedua pejabat tersebut membahas masalah yang berkaitan dengan Taiwan, ketegangan perdagangan, serta kerja sama untuk mengatasi masalah seperti perubahan iklim, kesehatan, dan ketahanan pangan.

Wang mengatakan kedua negara harus menghilangkan campur tangan, mengatasi hambatan, meningkatkan konsensus dan mengumpulkan hasil.

Baca Juga: Ini Strategi Xi Jinping untuk Menyelamatkan Ekonomi China

Masalah lain yang dibahas antara Wang dan Biden termasuk pertukaran militer antara AS dan China, serta pertukaran dan kerja sama keuangan, teknologi dan budaya, serta krisis di Timur Tengah dan Ukraina.

Sebelumnya diberitakan, Biden kecewa berat karena Presiden China Xi Jinping tidak menghadiri pertemuan puncak para pemimpin G20 di India. 

Mengutip Reuters, menurut beberapa analis, absennya Xi juga bisa menjadi pukulan bagi tuan rumah India, yang melihatnya sebagai sinyal bahwa China enggan memberikan pengaruh kepada negara tetangganya di wilayah selatan, yang merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di tengah perlambatan perekonomian China.

Xi terakhir kali bertemu Biden di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia pada November lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×