kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.685   32,00   0,19%
  • IDX 8.271   106,97   1,31%
  • KOMPAS100 1.153   16,90   1,49%
  • LQ45 843   11,74   1,41%
  • ISSI 286   3,70   1,31%
  • IDX30 443   6,50   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,82   1,75%
  • IDX80 130   1,98   1,55%
  • IDXV30 138   1,43   1,05%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

Keputusan Bank Sentral AS menJadi obat kuat agar rupiah lebih greng!


Minggu, 02 Mei 2021 / 04:20 WIB
Keputusan Bank Sentral AS menJadi obat kuat agar rupiah lebih greng!

Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat menyusul keputusan The Fed mempertahankan suku bunga di level rendah. 

Kemarin, Kamis (29/4), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,34% ke Rp 14.450 per dollar AS. Sementara berdasarkan kurs Jisdor, nilai tukar rupiah naik 0,29% ke Rp 14.468 per dollar AS.

"Kendati ada ketakutan inflasi akan naik, The Fed bisa menghalau kekhawatiran itu," kata Fikri C Permana, Head of Economics Research Pefindo.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong juga melihat, hasil rapat FOMC melegakan pelaku pasar. "Hasil rapat The Fed menunjukkan inflasi AS akan tumbuh lebih rendah dari perkiraan," kata Lukman.

Baca Juga: Menyusul Langkah BI, ADB Ikut Memangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021

Fikri menambahkan, fundamental ekonomi dalam negeri turut menopang rupiah. Salah satu indikatornya adalah rasio utang terhadap PDB Indonesia di level 38% atau di masih bawah rasio negara lain.

Proyeksi Fikri, hari ini rupiah bergerak dalam rentang antara 14.325-14.525. Sementara prediksi Lukman, rentang pergerakan rupiah hari ini di kisaran 14.375-14.500 per dollar AS.

Selanjutnya: Menelisik Pesta Cuan Ratusan Miliar Rupiah Para Investor Kakap di Saham TAPG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×