kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenapa WHO mengkhawatirkan varian Delta, ini alasannya


Sabtu, 26 Juni 2021 / 20:05 WIB
Kenapa WHO mengkhawatirkan varian Delta, ini alasannya

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Saat ini, ada banyak kekhawatiran tentang varian Delta, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan. Dan, WHO juga mengkhawatirkan varian baru virus corona ini.

"Delta adalah yang paling menular dari varian yang diidentifikasi sejauh ini, telah diidentifikasi di setidaknya 85 negara, dan menyebar dengan cepat di antara populasi yang tidak divaksinasi," katanya dikutip dari laman resmi WHO.

Ketika beberapa negara melonggarkan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat, Tedros mengungkapkan, mulai terlihat peningkatan penularan virus corona di seluruh dunia.

Lebih banyak kasus, dia bilang, berarti lebih banyak rawat inap, semakin meluasnya tenaga medis dan sistem kesehatan, yang meningkatkan risiko kematian.

Baca Juga: FDA AS tambah peringatan efek samping vaksin Pfizer dan Moderna: Peradangan jantung

"Seperti yang telah kami katakan, varian baru bisa terus muncul, itulah yang dilakukan virus, mereka berevolusi, tetapi kita bisa  mencegah munculnya varian baru dengan mencegah penularan," tegasnya.

Menurut Tedros, ini cukup sederhana: lebih banyak transmisi, lebih banyak varian virus corona. Lebih sedikit transmisi, lebih sedikit varian virus corona.

Kemunculan varian baru semakin mendesak semua pihak menggunakan semua alat untuk mencegah penularan, lewat langkah-langkah kesehatan dan sosial yang disesuaikan dan konsisten, dikombinasikan dengan vaksinasi yang adil.

"Inilah sebabnya, mengapa WHO telah mengatakan setidaknya selama satu tahun terakhir, vaksin harus didistribusikan secara adil, untuk melindungi tenaga medis dan yang paling rentan," imbuh Tedros.

Selanjutnya: Mengenal Delta Plus, varian Covid-19 yang bikin cemas dan sudah menyebar ke 11 negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×