kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan harga CPO diramal hanya bertahan hingga kuartal I, ini sebabnya


Selasa, 05 Januari 2021 / 05:45 WIB
Kenaikan harga CPO diramal hanya bertahan hingga kuartal I, ini sebabnya

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas minyak crude palm oil (CPO) langsung tancap gas pada awal tahun ini. Harga CPO kembali melanjutkan tren penguatan yang sudah terjadi sejak akhir tahun kemarin.

Teranyar, harga CPO kontrak pengiriman Maret di Bursa Derivatives Malaysia pada perdagangan Senin (4/1) tercatat menguat 3,39% ke RM 3.722 per ton. Level ini merupakan yang tertinggi semenjak April 2019 silam.

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono menjelaskan, secara fundamental kondisi CPO menjalani tahun 2021 ini masihlah baik. Dari sisi pasokan diperkirakan masih akan tetap ketat seiring badai La Nina yang tak kunjung reda. Sementara dari sisi permintaan, Wahyu menilai saat ini masih terjadi tren peningkatan. 

Baca Juga: Ini efek tren kenaikan harga CPO terhadap bisnis Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)

"Secara umum, di awal tahun ini sepertinya kondisi CPO cenderung lebih bullish seiring sentimen pasar yang pro penguatan harga komoditas. Sentimen global masih akan mendukung penguatan harga seiring gelontoran stimulus yang belum akan berhenti sehingga akan melemahkan dolar Amerika Serikat dan menguntungkan komoditas global, termasuk CPO," ujar Wahyu ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/11).

Tapi kondisi tersebut dinilai Wahyu cenderung hanya terjadi pada periode kuartal I-2021. Pasalnya, besar kemungkinan selesainya badai La Nina akan membuat pasokan CPO kembali normal. Di satu sisi, permintaan pun nantinya akan kembali seperti semula. 

Apalagi, kabar dari pelarangan impor CPO produksi Sime Darby, salah satu produsen terbesar di dunia, oleh AS dapat memengaruhi pergerakan harga CPO ke depannya. Kabar tersebut diungkapkan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS pada Rabu minggu lalu yang mengatakan bahwa ada bukti pekerja Sime Darby menghadapi pelecehan termasuk kekerasan seksual dan fisik, pemotongan gaji dan pembatasan pergerakan.

Baca Juga: Begini pandangan pelaku bisnis sawit di tahun Kerbau Logam

Wahyu memperkirakan pada kuartal I-2021, harga CPO akan berada pada rentang RM 3.500 - RM 3.800 per ton. Sementara untuk sepanjang tahun, proyeksinya ada di kisaran RM 2.800 - RM 3.200 per ton dengan frequently areanya berada di kisaran RM 3.000 per ton.

Selanjutnya: Harga batubara memanas, HBA Januari 2021 melesat ke level US$ 75,84 per ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×