kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan Biaya Energi tidak Berimbas Langsung Terhadap Kinerja Pakuwon Jati (PWON)


Rabu, 29 Desember 2021 / 06:45 WIB
Kenaikan Biaya Energi tidak Berimbas Langsung Terhadap Kinerja Pakuwon Jati (PWON)

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menyatakan jika efek dari kenaikan biaya energi tidak ada berimbas langsung terhadap kinerja bisnisnya.

Direktur Pengembangan PWON, Ivy Wong menuturkan sifat dari efek tersebut akan lebih dirasakan oleh konsumen, sehingga sebagai pengelola mall, pihaknya akan merasakan dampak tidak langsung atau (indirect).

"Yang akan terkena langsung adalah konsumen, ini tergantung seberapa besar pengaruh policy tersebut mempengaruhi mereka. Sedangkan dampak di kami minimum sebab kami tidak bergantung pada bahan komoditas dan energi tersebut," terangnya saat dihubungi Kontan, Selasa (28/12).

Sebagai informasi, tekanan akibat biaya energi yang meningkat menyusul premium dan pertalite akan dihapus. Hal ini dinilai pula berpotensi akan dirasakan oleh tiap industri, termasuk industri ritel dan pusat belanja karena juga diikuti dengan kenaikan tarif listrik dan subsidi dicabut, serta harga elpiji yang naik.

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Diramal Bukukan Marketing Sales Rp 1,4 Triliun hingga Akhir 2021

Melihat proyeksi tersebut, Ivy menegaskan pihaknya akan fokus pada memulihkan kembali tingkat kunjungan masyarakat ke mall seperti sediakala atau sebelum masa pandemi Covid-19. Ia mengatakan, pos harga yang dikelola PWON tidak memiliki banyak pengaruh terhadap kenaikan harga energi.

"Mungkin masyarakat akan memiliki budget terbatas untuk ke mall atau saat spending di mall. Tetapi, saya yakin kunjungan ke mall akan membaik juga sebab selain mengunjungi mall sudah menjadi lifestyle, masyarakat jenuh juga sudah 2 tahun tidak ke mall," tuturnya.

 

Ia menambahkan, jika penanganan Omicron lebih baik, maka tahun 2022 akan menjadi titik kebangkitan bisnis ritel dan pengelola mall. Ia melihat saat ini tingkat kunjungan mall di mall yang dikelola oleh PWON di Surabaya seperti Tunjungan City Mall 1-6, Pakuwon Mall, Pakuwon City Mall dan Royal Plaza di Surabaya dinilai telah pulih hampir sepenuhnya.

Sedangkan mall yang dikelola oleh PWON di Jakarta, seperti Gandaria City Mall, Kota Kasablanka Mall dan Blok M PLaza di Jakarta, masih memiliki tingkat kunjungan 70% sampai dengan 80% di Desember. "Saya yakin tahun depan kondisi akan jauh lebih baik bagi industri, terlepas dari adanya policy ini. Jika penanganan Omicron baik, maka kondisi bisnis akan membaik pula," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×