Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyebut mampu menekan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di masyarakat. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, ini menunjukkan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi selama ini berkualitas.
"Ini sesuai dengan tujuan kita, tidak hanya dari sisi angka pertumbuhan. Namun, juga kualitas pertumbuhan yang terlihat dari pengangguran maupun kemiskinan," terang Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/5).
Pada awal tahun 2023, tingkat pengangguran tercatat 5,45%. Ini melandai dari angka pengangguran pada tahun 2022 yang sebesar 5,83%.
Baca Juga: Inflasi Landai, Puncak Kenaikan Suku Bunga Acuan Sudah di Depan Mata
Sedangkan data terakhir kemiskinan, menunjukkan pada tahun 2022 tingkat kemiskinan sebesar 9,57% atau menurun dari tahun 2021 yang sebesar 9,71%.
Sempat, angka kemiskinan melonjak menjadi double digit atau di level 10,19% pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Membuyarkan semua upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di bawah 10%.
"Ini merupakan kemajuan yang sangat baik," tutur Sri Mulyani.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke tren di atas 5% sejak kuartal IV-2021. Setelah, Indonesia sempat terperosok ke jurang resesi pada tahun 2020.
Nah ke depan, Sri Mulyani mengungkapkan upaya penurunan angka kemiskinan dan pengangguran akan terus diakselerasi hingga berada di bawah level pra pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sri Mulyani: Belanja Pemerintah Pusat Rp 274,4 Triliun Langsung Dirasakan Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News