kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM Targetkan Peningkatan Produksi Batubara pada Tahun Ini


Rabu, 18 Januari 2023 / 07:30 WIB
Kementerian ESDM Targetkan Peningkatan Produksi Batubara pada Tahun Ini

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan peningkatan produksi batubara untuk tahun ini.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Lana Saria mengungkapkan, produksi batubara untuk tahun ini dipatok sebesar 694,5 juta ton. Jumlah ini meningkat ketimbang target tahun 2022 yang sebesar 663 juta ton. Adapun, merujuk Minerba One Data Indonesia (MODI), realisasi produksi pada tahun lalu mencapai 684,87 juta ton.

Saat ini sebanyak 749 perusahaan telah mendapatkan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) dari Kementerian ESDM.

Baca Juga: BLU Batubara Belum Kunjung Dibentuk, Pemerintah Masih Pilih-Pilih Skema Kebijakan

"Selebihnya masih dalam proses pengajuan dan evaluasi. Dari 749 perusahaan, sebanyak 486 perusahaan mengajukan peningkatan produksi," ungkap Lana kepada Kontan, Selasa (17/1).

Sementara itu, sisanya sebanyak 263 perusahaan mengajukan target produksi yang lebih rendah untuk tahun ini. Lana mengungkapkan, dari total target produksi sebesar 694,5 juta ton pada tahun ini, sebanyak 517,7 juta ton akan dialokasikan untuk pasar ekspor dan sebanyak 176,8 juta ton untuk pasar domestik.

Lana menambahkan, ada sejumlah faktor yang akan mempengaruhi produksi batubara pada tahun ini. Antara lain, harga acuan batubara yang masih tinggi, kewajiban pasokan domestik atau Domestic Market Obligation (DMO) dan adanya penugasan pemenuhan DMO untuk PLN, industri semen dan pupuk.

Kemudian, potensi permintaan pasar global, masih berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina dan kondisi cuaca.

Kontan mencatat, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bisa mengejar kenaikan produksi di tahun 2023. Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivastava mengungkapkan, BUMI sudah mengantongi restu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memproduksi  81,35 juta ton batubara.

“Tapi, dengan prospek cuaca yang baik dengan potensi produksi yang lebih tinggi, maka bisa masuk akal untuk mengharapkan kinerja yang lebih tinggi dibanding tahun 2022,” tutur Dileep kepada Kontan.co.id, Kamis (12/1).

Baca Juga: APBI: Disparitas HBA dengan Harga Jual Aktual Ekspor Sudah Semakin Melebar

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) membidik produksi batubara di sepanjang 2023 tumbuh 5% secara tahunan dibandingkan produksi di 2022.  Direktur Utama GEMS, Bonifasius menjelaskan, sejauh ini data final produksi 2022 masih tahap konsolidasi. 

“Tapi perkiraan produksi, sekitar 39 juta ton dari target 40 juta,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/1). 

Di tahun ini, Bonifasius melihat pertumbuhan batubara masih baik dengan pelonggaran monitoring Covid-19 di China. Dia melihat, seharusnya hal tersebut dapat memacu pertumbuhan industri menjadi lebih baik dan memberikan dampak atas kebutuhan energi dari batubara. 

“Pertumbuhan produksi di tahun ini diperkirakan di atas 5% dibandingkan 2022,” ujarnya. 

Menurut perhitungan Kontan.co.id, jika dibandingkan dengan data sementara yang dikemukakan Bonifasius, maka tambahan volume produksi yang dibidik GEMS di 2023 sebanyak 1,95 juta ton batubara sehingga produksi akan menjadi 40,95 juta ton. 

Baca Juga: Hilirisasi Industri, Jokowi: Kita Tidak Boleh Mundur, Tidak Boleh Takut

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) optimistis masih dapat meningkatkan kinerja pada tahun ini.

"Dengan cadangan batubara yang berlimpah dan perbaikan proses bisnis yang berkelanjutan, kami yakin bahwa produksi dan penjualan Grup ke depannya masih dapat ditingkatkan," ungkap Direktur Utama SMMT Roza Permana Putra dalam siaran pers dikutip Kamis (5/1).

Dalam catatan Kontan, produksi batubara SMMT untuk tahun 2022 ditargetkan mencapai 3 juta ton. Adapun, hingga September 2022 realisasinya telah melampaui produksi tahunan 2021 sekitar 2,04 juta ton atau tumbuh 19% sekitar 2,44 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×