kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM bakal bangun taman panel surya di kawasan Indonesia Timur


Minggu, 17 Januari 2021 / 15:55 WIB
Kementerian ESDM bakal bangun taman panel surya di kawasan Indonesia Timur

Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengembangkan taman panel surya atau solar park di wilayah Indonesia Timur.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, konsep pembangunan solar park merupakan bagian dari pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala besar di lahan yang luas.

"Kami merencanakan bangun solar park, seperti yang ada di Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Portugal, dan Arab Saudi. Satu hamparan besar isinya solar panel saja," jelasnya dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM seperti dikutip Kontan.co.id, Sabtu (16/1).

Nantinya, lokasi pengembangan solar park akan dipusatkan di Indonesia Timur dengan memanfaatkan wilayah-wilayah yang kering, memiliki radiasi sinar matahari yang bagus, dan cerah hujan rendah. "Makin ke timur, khususnya di daerah-daerah yang kering, sinar matahari bagus, jarang hujan," ungkap Dadan.

Baca Juga: Pelaksanaan lelang WKP panas bumi baru dimulai tahun 2023, ini alasan pemerintah

Rencana pengembangan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan jumlah PLTS secara masif. Kementerian ESDM mencanangkan target peningkatan kapasitas PLTS mencapai 17.687 Mega Watt (MW) pada tahun 2035.

Pengembangan PLTS secara masif patut didorong lantaran saat ini harga keekonomian PLTS sudah sangat kompetitif dan mampu bersaing dengan pembangkit fosil seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Sudah bisa bersaing. Memang kalau PLTU bisa sebagai baseload, PLTS hanya pada saat mataharinya ada. Bagaimana mencapainya? Ini kombinasi antara kesiapan dan pendapatan keekonomian yang baik, aspek teknis juga, supaya PLN tidak kesulitan menerima PLTS skala besar," pungkas Dadan.

Selanjutnya: Tingkatkan kualitas EBT, ESDM tetapkan standar kualitas PV Silikon Kristalin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×