kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes Israel sebut efektivitas vaksin Pfizer hanya 39% terhadap varian delta


Minggu, 25 Juli 2021 / 04:00 WIB
Kemenkes Israel sebut efektivitas vaksin Pfizer hanya 39% terhadap varian delta

Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Kementerian Kesehatan Israel menyatakan, vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech hanya efektif 39% di Israel dimana varian delta adalah strain dominan, tetapi masih memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah dan rawat inap.

Angka kemanjuran, yang didasarkan pada jumlah orang yang tidak ditentukan antara 20 Juni dan 17 Juli, turun dari perkiraan sebelumnya 64% dua minggu lalu dan bertentangan dengan data dari Inggris yang menemukan bahwa suntikan itu 88% efektif melawan gejala penyakit yang disebabkan berbagai varian.

Namun, vaksin dua dosis masih bekerja sangat baik dalam mencegah orang sakit parah, menunjukkan efektivitas 88% terhadap rawat inap dan efektivitas 91% terhadap penyakit parah, menurut data Israel yang diterbitkan Kamis.

“Kita harus sadar bahwa, seiring waktu, efektivitas vaksin ini mungkin berkurang,” kata Dr. Isaac Bogoch, profesor penyakit menular di University of Toronto seperti dilansir CNBC.

Baca Juga: Varian delta salah satu penyakit pernapasan paling menular yang pernah ada

Dia menekankan bahwa suntikan masih sangat efektif dalam mencegah infeksi parah, membantu sistem rumah sakit tidak terlalu kewalahan menuju bulan-bulan yang lebih dingin. "Kita masih di era Covid dan apa pun bisa terjadi," katanya.

“Kami harus siap dan kami harus gesit bahwa orang mungkin membutuhkan booster di beberapa titik,” tambahnya. “Pengawasan ketat yang terjadi di negara-negara seperti Israel, Inggris, dan bagian lain dunia ini akan sangat membantu dalam mendorong kebijakan jika dan ketika kita membutuhkan penguat.”

Varian delta, sudah ada di lebih dari 104 negara, mengkhawatirkan pejabat kesehatan di AS karena mereka melihat lebih banyak infeksi terobosan, yang terjadi pada orang yang divaksinasi penuh, meskipun mereka lebih ringan.

Selanjutnya: Jutaan anak di dunia kehilangan orang tua akibat Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×