Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus mendorong pengembangan kemampuan tenaga kerja.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Kemenaker, Bambang Satrio Lelono mengatakan, pihaknya fokus pada kebijakan dalam rangka klasifikasi pelatihan, penguatan akses dan mutu pelatihan tenaga kerja.
“Kita akan melakukan 3 jenis pelatihan skilling, re-skilling dan up-skilling,” kata Bambang dalam acara Ngobrol Tempo bertajuk Pemulihan Ekonomi Nasional 2021, Jumat (11/12).
Bambang menyebut, pihaknya akan terus mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) agar pelatihan yang dilakukan bisa memenuhi kebutuhan industri. Ia menyebut, Kemenaker sejak 2008 telah memiliki forum komunikasi dengan industri untuk berkolaborasi terkait kebutuhan akan tenaga kerja.
Baca Juga: Lelang mobil dinas Baleno dan Panther Touring, harga mulai Rp 50 juta
Bambang mengatakan, pengembangan BLK salah satunya dengan konsep kios 3in1. Maksudnya, BLK yang melakukan pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja. Ia menyebut saat ini sudah 305 BLK dengan konsep 3in1.
“Dari 305 BLK sudah ada 154 BLK yang memiliki Kios 3 in 1, pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Jadi kami sudah menempatkan unsur-unsur dari pegawai yang sudah mengurusi pelatihan, sertifikasi dan penempatan disana,” terang dia.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, salah satu fokus tahun depan adalah transformasi BLK. Yakni dengan mengembangkan BLK agar menjadi pusat pengembangan kompetensi tenaga kerja yang berdaya saing dalam nasional dan internasional.
“Kita akan mengembangkan 1000 lagi BLK komunitas,” ucap Ida.
Selanjutnya: Hingga awal Desember, penyaluran dana desa mencapai Rp 45,61 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News