Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah anggarkan dana investasi hingga mencapai US$ 58,62 juta untuk pengembangan panas bumi di tahun ini.
Secara umum, Pertamina Geothermal Energy menargetkan, pengembangan panas bumi dapat meningkat dua kali lipat hingga tahun 2026 mendatang.
"Untuk tahun 2021, PGE menganggarkan investasi sebesar US$ 58,62 juta," kata Public Relation Pertamina Geothermal Energy Sentot Yulianugroho kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).
Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, PGE tidak hanya berencana mengembangkan panas bumi. PGE disebut mulai menyasar bisnis green hydrogen. Karena itu, perusahaan menghitung, kebutuhan investasi awal diperkirakan ada di kisaran US$ 3 juta hingga US$ 5 juta.
Baca Juga: Produksi listrik Pertamina Geothermal di tahun 2020 mencapai 4.618 GWh
Tercatat, saat ini Pertamina memang masih dalam tahapan kajian awal meliputi Final Investment Decision (FID), teknologi assessment dan market assessment untuk bisnis green hydrogen ini.
Sebelumnya, Senior Vice President Downstream, Gas, Power, NRE Business Development & Portofolio PT Pertamina Aris Mulya Azof mengatakan, Pertamina masih mempunyai banyak wilayah kerja panas bumi.
Untuk itu, perusahaan pelat merah itu menargetkan bisa mengerek kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dari semula 672 MW menjadi 1.128 Mega MW pada tahun 2026.
“Pertamina sudah cukup lama mempunyai keahlian dan kemampuan di bidang panas bumi dan kami juga mempunyai banyak wilayah kerja panas bumi,” kata Aris baru-baru ini.
Selanjutnya: Investor menanti perpres harga listrik EBT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News