kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45914,93   -8,56   -0.93%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelangkaan Pasokan Semikonduktor Mengakibatkan Industri Sepeda Motor Terganggu


Jumat, 27 Mei 2022 / 08:00 WIB
Kelangkaan Pasokan Semikonduktor Mengakibatkan Industri Sepeda Motor Terganggu

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangkaan chip semikonduktor dinilai cukup mempengaruhi industri sepeda motor Indonesia. Pelaku usaha kendaraan roda dua pun berusaha mencari jalan keluar untuk mengatasi tantangan tersebut.

Asal tahu saja, meski bentuknya mini, chip semikonduktor merupakan komponen penting dan berperan sebagai “otak” pada produk-produk berbasis elektronik, tak terkecuali sepeda motor.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala menyampaikan, kelangkaan pasokan chip semikonduktor terjadi secara global dan berdampak pada banyak industri, termasuk industri motor di Indonesia.

Baca Juga: Produk Suku Cadang Kendaraan Indonesia Mencuri Perhatian Pasar Nigeria

Krisis chip semikonduktor tentu menghambat proses distribusi beberapa model motor dari pihak produsen ke konsumen, meski itu semua bergantung pada jenis atau model motornya. Dalam hal ini, tidak semua model motor terimbas secara langsung oleh kelangkaan chip semikonduktor.

Sigit juga menyebut, masing-masing produsen motor memiliki pemasok yang berbeda-beda, tergantung preferensi perusahaan yang bersangkutan. “Sebagian besar bahan baku chip semikonduktor berasal dari luar negeri,” imbuh dia, Kamis (26/6).

Yang terang, para produsen motor saat ini sedang berusaha menyelesaikan persoalan tersebut agar produksi motor dapat kembali normal dan kebutuhan konsumen terpenuhi. “Kami harap kondisi bisa segera normal, sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dan industri kembali bergairah,” jelas Sigit.

Mengutip situs AISI, penjualan motor domestik selama periode Januari-April 2022 tercatat sebesar 1.702.058 unit. Apabila ditelusuri, tren penjualan motor cukup dinamis di tiap bulannya. Di Januari lalu, penjualan motor mencapai 443.890 unit, kemudian turun menjadi 368.131 unit di bulan Februari tatkala varian Omicron merebak di Indonesia.

Penjualan motor domestik kembali tumbuh menjadi 450.565 unit di bulan Maret. Sedangkan di bulan April lalu, penjualan motor berada di level 439.472 unit. Di tahun 2022, AISI menargetkan penjualan motor domestik sekitar 5,1 juta unit—5,4 juta unit.

Baca Juga: Kinerja Emiten Otomotif dan Pendukungnya Positif pada 2021, Simak Prospeknya

Sementara itu, Michael C. Tanadhi, Head & Sales Promotion Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengaku bahwa pihaknya cukup terdampak oleh krisis kelangkaan pasokan chip semikonduktor. Akibatnya, konsumen dapat mengalami inden sekitar satu bulan ketika memesan motor Kawasaki.“Ada beberapa tipe yang merasakan dampak krisis chip semikonduktor, tapi tidak semua,” kata dia, Kamis (26/5).
 
Lantas, Kawasaki Motor Indonesia telah melakukan upaya seperti negosiasi dengan vendor untuk mendapatkan pasokan chip semikonduktor agar produksi motor kembali normal. Sejauh ini, Kawasaki identik dengan produk motor sport yakni Ninja. Ada pula beberapa tipe motor Kawasaki lain seperti D-Tracker, KSR, Versys, Vulcan, KLX, dan KX.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×