kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Sri Mulyani Terkait Dampak Omicron Terhadap Pemulihan Ekonomi Indonesia


Kamis, 17 Maret 2022 / 06:20 WIB
Kata Sri Mulyani Terkait Dampak Omicron Terhadap Pemulihan Ekonomi Indonesia

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, meskipun penyebaran varian Omicron Covid-19 relatif lebih kuat, dampak yang ditimbulkan pada perekonomian Indonesia tidak begitu terasa.

“Berbanding terbalik saat Indonesia mengalami serangan varian delta pada pertengahan 2021. Penyebaran Omicron ini tidak berpengaruh pada momentum pemulihan ekonomi di awal 2022 ini,” tutur Sri Mulyani dalam agenda Indonesia Conference 2022: Fitch on Indonesia - Exit Strategy after the Pandemic, Rabu (16/3).

Adapun, menurutnya, dalam 5 bulan berturut-turut, purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia masih berada di level ekspansi. Bahkan menjadi yang paling tinggi diantara negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Sederet Tantangan Global yang Harus Diwaspadai Indonesia

Selain itu, impor bahan baku dan barang modal juga tumbuh dua digit. Sementara dari sisi konsumsi listrik bisnis dan industri juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kemudian, indikator konsumsi masyarakat juga sudah berada di level optimis. Terlihat dari indeks kepercayaan konsumen (IKK), dan indeks penjualan ritel yang meningkat hingga indeks belanja mandiri yang sudah di atas kondisi sebelum pandemi.

Dengan indikator pemulihan tersebut, Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi di 2022 bisa mencapai target antara 4,8% hingga 5,5%.

Meski begitu, Ia juga mengatakan, pihaknya akan terus waspada dan memantau keadaan global, mengingat kondisi saat ini masih dalam ketidakpastian.

Baca Juga: Hutama Karya Teken Kontrak Proyek Jalan Tol Semarang - Demak Paket 1A

Salah satu upaya yang akan digenjot oleh pemerintah saat ini yakni mempercepat proses vaksinasi hingga mencapai 70% menjelang lebaran.

“Kita juga akan mempercepat booster. Hal ini akan memberikan jaminan lebih bagi Indonesia untuk dapat menghadapi pandemi yang berkepanjangan ini dan sekaligus sebagai dukungan proses pemulihan ekonomi,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×