Sumber: Forbes | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Hasil jajak pendapat Deloitte menunjukkan, sebagian besar eksekutif perbankan menilai Bitcoin dan aset kripto lain bisa menggantikan mata uang fiat seperti dolar AS dalam lima hingga 10 tahun ke depan. Pergeseran yang mereka gambarkan sebagai "seismik".
“Kami menemukan beberapa temuan yang menggambarkan pergeseran seismik dalam layanan keuangan yang dihasilkan dari evolusi aset digital berbasis blockchain,” kata Linda Pawczuk, Leader of the Deloitte Consulting’s US Blockchain, seperti dikutip Forbes.
Hasil jajak pendapat perusahaan konsultan yang berbasis di London, Inggris, itu memperlihatkan, 76% profesional keuangan menyebutkan Bitcoin dan aset kripto bisa berperan sebagai alternatif bahkan pengganti mata uang fiat dalam lima hingga 10 tahun ke depan.
Baca Juga: Kenaikan masih bisa berlanjut, harga Bitcoin akhirnya tembus US$ 50.000
Mayoritas atau 81% dari hampir 1.300 eksekutif perbankan menyatakan, blockchain, teknologi yang menopang Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, bisa diskalakan secara luas dan telah mencapai adopsi arus utama.
Sementara 73% berpendapat, perusahaan mereka harus mengadopsi kripto dan blockchain atau berisiko kehilangan keunggulan kompetitif.
“Fondasi perbankan telah secara fundamental hidup lebih lama dan para pemain industri jasa keuangan harus mendefinisikan kembali diri mereka sendiri dan menemukan cara-cara inovatif untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi di masa depan uang,” ujar Pawczuk.
Selanjutnya: Harga Bitcoin akhirnya tembus US$ 50.000, titik tertinggi sejak Mei
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News