kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus Obat Sirup Etilen Glikol Juga Terjadi di Uzbekistan, 18 Anak Meninggal


Kamis, 29 Desember 2022 / 11:40 WIB
Kasus Obat Sirup Etilen Glikol Juga Terjadi di Uzbekistan, 18 Anak Meninggal
ILUSTRASI. Obat dalam bentuk sirup.

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  NEW DELHI. Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan, sedikitnya 18 anak meninggal setelah mengonsumsi obat sirup yang diproduksi oleh produsen obat India Marion Biotech.

Melansir Reuters, Kemenkes Uzbekistan mengatakan 18 dari 21 anak yang mengonsumsi sirup Doc-1 Max saat menderita penyakit pernapasan akut meninggal setelah mengonsumsinya.

Obat itu dipasarkan di situs web perusahaan sebagai pengobatan untuk gejala pilek dan flu.

Satu batch sirup mengandung etilen glikol, yang menurut kementerian merupakan zat beracun. Menurut Kemenkes Uzbekistan dalam pernyataan resminya, sirup itu diimpor ke Uzbekistan oleh Quramax Medical.

Disebutkan juga sirup tersebut diberikan kepada anak-anak di rumah tanpa resep dokter, baik oleh orang tua atau atas saran apoteker, dengan dosis yang melebihi dosis standar untuk anak-anak.

Belum jelas apakah semua atau salah satu dari anak-anak tersebut telah mengkonsumsi kelompok yang dicurigai atau telah mengkonsumsi lebih dari dosis standar, atau keduanya.

Baca Juga: Produk Sirup Dexa Group Dinyatakan Aman dari Ethylene Glycol (EG)/DG oleh BPOM

Marion Biotech, Quramax Medical, dan kementerian kesehatan India tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Sumber pemerintah India mengatakan kementerian kesehatan sedang menyelidiki masalah ini.

India pada hari Selasa meluncurkan inspeksi beberapa pabrik obat di seluruh negeri untuk memastikan standar kualitas tinggi.

Insiden Uzbekistan mengikuti insiden serupa di Gambia, di mana kematian sedikitnya 70 anak disebabkan oleh obat batuk dan pilek yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals yang berbasis di New Delhi. Baik pemerintah India maupun perusahaan telah membantah bahwa obat-obatan memiliki kandungan berbahaya.

Baca Juga: BPOM Kembali Rilis Obat Sirup Aman Dikonsumsi, Ini 177 Daftar Produknya

India dikenal sebagai “farmasi dunia” dan ekspor obat-obatannya meningkat lebih dari dua kali lipat selama satu dekade terakhir menjadi US$ 24,5 miliar pada tahun fiskal lalu.

Kementerian kesehatan Uzbekistan mengatakan telah memecat tujuh karyawan karena kelalaian yang tidak menganalisis kematian secara tepat waktu dan tidak mengambil tindakan yang diperlukan. 

Kementerian disebut telah mengambil tindakan disipliner terhadap beberapa "spesialis", tanpa merinci peran apa yang dimiliki spesialis tersebut.

Otoritas kesehatan tersebut juga menarik tablet dan sirup Doc-1 Max dari semua apotek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×